Selasa, 06 November 2012

Merokok: Inilah Penyebab dan Letak Kesalahan

INFO KESEHATAN-Bahaya dampak dan akibat merokok tidak bisa dirasa secara instan. Perlahan tapi pasti akan menyebabkan efek negatif bagi si-penghisap. Depresi, sensi, stres, linglung kerap muncul disaat kadar nikotin 'tak terpenuhi. Faktor apakah yang membuat seseorang sehat jasmani bertransformasi menjadi perokok aktif? Siapa yang patut disalahkan? 

Bahaya Merokok
Banyak artikel membahas bahaya rokok dan mungkin sobat BOSAN membaca-mendengar. Pernahkah sobat melihat disudut jalan siswa atau pelajar yang sedang asik kongkow menghabiskan sebatang dua batang. Merasa miris atau biasa saja?

“Kebiasaan merokok itu berawal dari mana sih?”

Menurut analisa dan pendapat saya kontribusi terbesar dari kebiasaan merokok adalah Lingkungan! Kemudian dipecah lagi menjadi dua hal yaitu: Faktor Intern (Keluarga) dan Faktor Ekstern (Pergaulan).

Keluarga: Ayah saya adalah seorang perokok. Secara tidak langsung si-anak menilai rokok itu enak dan muncul rasa ingin mencoba. Awal mencicipi pasti rasanya tidak enak. Tubuh menolak barang asing masuk ke dalam badan dan menimbulkan reaksi sesak dan batuk. Namun lagi-lagi otak berasumsi “rokok itu enak”.

Pergaulan: Lolos dari lingkungan keluarga masih ada cobaan kedua yaitu Pergaulan. Di zaman seperti sekarang ini, sobat mau “lari” kemana menghindari perokok aktif?. “Rokok bisa menenangkan saya”, ujar perokok aktif. Godaan pertama lolos, kedua lolos, ketiga lolos, sampai ratusan bahkan ribuan godaan selalu menghampiri seakan berbisik “Cobalah satu batang aja”. Tinggal kita lihat seberapa kuat menolak tawaran itu.

Peran aktif keluarga sangat dibutuhkan dan menjadi solusi terbaik terhindar dari bahaya rokok. Mungkin itulah asal muasal seseorang yang sehat berubah menjadi perokok. Bagi sobat yang tidak menyandang status “perokok”, patut berbangga hati karena berhenti kebiasaan merokok itu susahnya setengah hamsyong. Perlu tekad dan keinginan besar untuk berhenti merokok. Ditambah motivasi yang tidak boleh redup hingga terbebas dari jerat nikotin. Bagaimana menurut sobat? Setujukah dengan pendapat saya?

Tidak ada komentar :

Posting Komentar