Minggu, 14 Juli 2013

LP TANJUNG GUSTA: ANTARA Rp 55M dan Rp 1T

KONDISI LP KLAS I TANJUNG GUSTA MEDAN SAAT TERBAKAR

Lembaga Pemasyarakatan (LP) Klas I Tanjung Gusta, Medan Sumatera Utara ludes terbakar pada hari kamis sekitar pk.19.00wib (11/7/13) kemarin. Kebakaran terjadi akibat ulah oknum napi/tahanan yang membakar fasilitas didalam gedung penjara. Setelah situasi mereda, seorang wartawan menanyakan estimasi biaya perbaikan lapas tersebut. Dan angkanya cukup fenomenal…


Diperkirakan sekitar 55 Miliyar rupiah”, ujar Kepala Lapas Muji Raharjo kepada wartawan-detik.com.

Dilain pihak, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin turut angkat bicara soal kebakaran yang menimpa LP Tanjung Gusta. Angka yang ia sebutkan lebih bombastis lagi, yaitu sebesar 1 TRILIUN Rupiah. Itupun masih dirasa kurang (katanya).

Yang satu bilang 55 MILIAR dan satunya lagi menyebut angka 1 TRILIUN, ada embel-embel “kurang”, pula!! Entahlah.. saya sebagai masyarakat awam yang tidak paham soal perhitungan bangunan, arsitektur, dsb kok ya merasa angka segitu sungguh keterlaluan. Tidak masuk akal sama sekali dan tercium unsur korupsi! Setau saya, nilai 2 MILIAR saja sudah bisa bangun rumah mewah dan dapat menampung kapasitas 20 orang bahkan lebih. Rumah mewah itu sudah termasuk fasilitas kolam renang, taman, garasi luas, dan segala tetek bengeknya.

Lha ini, gedung penjara yang (mungkin) isinya “hanya” jeruji besi, tempat tidur, kamar mandi, CCTV, tabung pemadam, dsb masa sampai menghabiskan biaya segitu? Kalau saya jadi Presiden RI, sudah saya tempeleng kepala mereka satu persatu (Amir S dan Muji).

Sekarang, apa sih yang diganti atau diperbaiki? Teralis besi ‘ngga perlu dihitung. Masa iya, teralis besi meleleh cuma karena api kebakaran (kecuali jika besi itu dilebur)?? Anggaplah biaya cat tembok, perabot didalam “kandang” tempat tidur bertingkat mungkin, lalu perabot-perabot perkantoran standar (meja, lemari, kursi, alat tulis kantor, dsb) untuk gedung arsip dan gedung utama, kaca gedung, sistem CCTV, tabung pemadam, dsb.

Gedung penjara ‘ngga perlu bermewah-mewah. Apalagi gedung utama atau arsip, kasih aja perabot perkantoran merk “Olympic” sudah cukup! Kebagusan, malah. Yang perlu diutamakan (prioritas) justru sistem pengamanan dan penjagaan gedung penjara yang menampung para kriminal. Bagaimana bisa seorang tahanan membakar kalau tidak punya korek api? Bermodalkan korek api saja, saya rasa susah. Lalu, diberitakan para tahanan menyerang petugas dengan lemparan batu hingga merusak kaca kantor dan kaca mobil pemadam kebakaran. Apakah dihalaman penjara disediakan bongkahan-bongkahan batu? Seharusnya steril dari benda-benda yang berpotensi menimbulkan kekacauan. Petugas sipir juga kerjanya jangan begitu-begitu saja. Datang, duduk, ngopi, ngerokok, baca koran, leha-leha, patroli rutin seadanya, kongkow-kongkow dengan napi, dll. Tunjukkan profesionalitas kerja! Ngeluh gaji kecil? CUT dan PECAT! Cari sipir lain!. Kerja kalian (sipir) bukan kerja ala kantoran. Tugas kalian MENJAGA para tahanan dari berbagai tindak kriminalitas yang pernah mereka lakukan. Ada yang bilang, mereka (napi) adalah hewan buas melebihi hewan terbuas dan terpintar di Dunia karena mereka mempunyai akal-pikiran. Petugas harus selangkah lebih maju dari para tahanan.

Angka 55 Miliar terlebih 1 Triliun bukan main-main. Mungkin jika saya dikasih uang segitu, sudah megap-megap minta tolong. Masih banyak sektor lain yang memerlukan tambahan biaya ekstra, sektor pendidikan misalnya. Saya jadi emosi nulisnya..

Setujukah sobat dengan pemikiran saya? Bagaimana reaksi dan pendapat sobat mengenai 55 Miliar dan 1 Triliun untuk membangun ulang LP Tanjung Gusta?

Tidak ada komentar :

Posting Komentar