Kemarin sore sebelum pulang kerja (Rabu 17/7), saya membeli sebuah buku “Kamus Lengkap Bahasa Indonesia” karangan Dra. Sulistyowati. Buku ini berukuran mini sehingga praktis dibawa kemana saja. Awalnya, saya memilih buku kamus berukuran sedang. Namun, setelah membaca dan membandingkan dari kedua buku tersebut, ternyata isinya sama. Selain itu, buku terbitan “CV. Buana Raya Jakarta” ini memiliki hasil cetakan yang bagus. Tidak “nge-blur” seperti kamus sejenis dari penerbit lain.
KAMUS YANG SAYA BELI. KOREK API SEBAGAI PEMBANDING UKURAN |
Kenapa saya membeli Kamus Bahasa Indonesia? Mungkin diantara sobat ada yang bertanya-tanya seperti rekan kerja Saya, Sonny. Pria asal Kota Karawang Jawa Barat itu nampak keheranan melihat saya membolak-balik Kamus Bahasa Indonesia. Kebanyakan orang kan membeli kamus terjemahan Indonesia-Inggris atau sebaliknya.
Tujuan saya membeli buku ini tiada lain untuk memperkaya pembendaharaan kata (kosa-kata) saat menulis. Beberapa minggu lalu, saya mendapat “masukan” dari sebuah artikel yang saya baca di internet bahwa seorang penulis hebat harus “Kaya Kosa-Kata” agar tulisan yang dibuat lebih “berwarna”. Kata-kata yang dipakai tidak itu-itu saja hingga tampak membosankan.
Baru membuka halaman pertama dari kamus, saya sudah “disuguhi” kata-kata aneh yang setau saya tidak pernah dipakai pada sebuah percakapan sehari-hari. Seperti: abar (rem, menahan), abatoar (tempat pemotongan hewan umum), abau (kura-kura rawa), dan masih banyak lagi! Sobat pernah mendengar kata-kata yang barusan saya sebutkan? Saya yakin, tidak banyak yang tahu. Iya kannn..?? he3he.
Manfaat lain dari sebuah Buku Kamus Bahasa Indonesia adalah untuk melestarikan keaneka-ragaman kosa-kata Indonesia agar tidak punah! Seperti sobat ketahui, perkembangan zaman sekarang ini sedikit-banyak mengalami pergeseran dari bahasa resmi menjadi bahasa Gaul. Belum lagi tren bahasa alay. Amit-amit jabang bayi.. bahasa jawanya Nggilani. Njijik’i.
Nah, bagaimana menurut sobat? Dengan membaca dan mempelajari Kamus Bahasa Indonesia, yukkkk sama-sama memperkaya pembendaharaan kata sekaligus melestarikan Bahasa Indonesia. Bahasa yang menyatukan antar etnis dan budaya mulai dari Pulau Sabang hingga Pulau Merauke.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar