Selasa (8/10), saya harus kehilangan rekan jurnalis untuk yang kedua kalinya. Jika yang pertama mengundurkan diri karena alasan ingin mandiri, ingin fokus terhadap bisnis wirausahanya dan kalau jadi ingin rantau ke kota Surabaya, rekan jurnalis yang kedua justru mengundurkan diri karena tertangkap basah suka berbohong. Alamak.. Mungkin, inilah salah satu bentuk nyata di mana kejujuran adalah hal terpenting dalam hidup, tidak hanya dalam lingkungan pekerjaan saja.
Jurnalis satu ini (bagaimana kalau saya panggil “Jurnalis x” biar ngga bingung?), bisa dibilang misterius, tidak banyak omong dan orangnya kaku. Setiap kali diajak berinteraksi, mesti agak ngotot. Ngotot dalam artian, yang diajak ngomong itu suka ngeyel, ngebantah aja kerjaannya. Kenapa kok gitu? Kenapa kok gini? Wah.. ngga bisa itu dan masih banyak lagi. Pokoknya saya sampai males deh, kalau sudah ngomong dengan dirinya. Sampai akhirnya, saya sudah tidak begitu peduli lagi dengannya. Ya karena kelakuannya sendiri. Ternyata, apa yang saya rasakan, dirasakan juga dengan rekan-rekan lainnya. Mereka tidak begitu dekat dengan Jurnalis x.
Nah.. siang ini, sekitar jam 10an, saya dipanggil Pak Bos untuk ke rumahnya dan ternyata, di sana sudah ada jurnalis x. “Lho.. bukannya tadi pamitnya mau ketemu narasumber?” gumam saya dalam hati dan sesegera mungkin duduk di depan Pak Bos. Percakapan yang terjadi diantara mereka berdua cukup sengit, saling adu argumen. Si Jurnalis x tetap ngotot dengan pendiriannya, ngga mau mendengarkan nasihat dari Pak Bos, keukeuh dengan pendiriannya sendiri.
Wehh.. ‘ni anak (jurnalis x) baru sebulan kerja, kok udah berani ngotot sih? Udah salah, ngotot pula. Mbok ya diem aja, ngga usah banyak bantah, lagian dianya (jurnalis x) juga salah, ndang cepet minta maaf, ujar saya dalam hati sambil terus memperhatikan perdebatan di ruang tamu itu. Sampai pada puncaknya, jurnalis x kedapatan berbohong. Ya habislah dia... Mungkin karena malu, dirinya langsung mengundurkan diri pada saat itu juga.
Jurnalis x lantas pergi, tanpa pamit, tanpa mengambil gaji pertamanya. Ngga tau deh, besok diambil atau ngga ‘tu gaji. Yang jelas, sekarang lagi-lagi harus berjuang sendiri, jurnalis single fighter. Dari kejadian ini, bisa saya simpulkan bahwa kejujuran adalah hal terpenting dalam hidup.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar