Tindakan Pertama Laptop Terkena Air

LAPTOP TERSIRAM AIR (ilustrasi google)

Bayangkan jika sobat memiliki sebuah laptop pembelian orang tua (sukur-sukur beli sendiri, mantab), tiap hari tu laptop disayang-sayang, diperlakukan penuh kehati-hatian dan tentunya benda ajaib itu sudah membantu banyak hal mulai dari tugas sekolah, kuliah, sampai pekerjaan. Kemudian, bayangkan jika laptop sobat terkena atau ketumpahan air. Bayangkan jika semua file tugas atau pekerjaan harus lenyap dalam sekejap begitu juga dengan foto-foto berharga dengan keluarga, kekasih, hewan peliharaan. Apa reaksi dan ekspresi sobat pada saat itu?

Itulah yang saya alami pada kamis siang (31/10), ketika wawancara dengan salah seorang narasumber di kawasan Kuta. Pelakunya tidaklah lain dari rekan kerjaku yang tidak sengaja menumpahkan teh botol tepat di atas tas laptop. Pada saat itu, saya tidak sadar kalau mengenai tas laptop, barulah sore harinya saat hendak membuka dan menyalakan laptop di kantor, lho kok ada air? Saya usap dengan belahan kain baju, lho kok airnya lengket-lengket warna cokelat ya? YA AMPUNN.. JANGAN-JANGAN KETUMPAHAN AIR TEH TADI!! Pekik saya dalam hati.

Berulang kali saya coba menyalakan laptop pakai baterai ataupun listrik, tetap tidak mau menyala. Hanya lampu indikator power saja yang menyala sedangkan hard disk tidak bekerja atau berputar. Saya PANIK! Cucuran keringat dingin membasahi dahi kemudian seluruh badan. Yang lebih jahanamnya lagi, rekan kerja saya hanya plonga-plongo belagak tanpa dosa. “Lho kok bisa ya?” begitu saja ekspresinya tanpa meminta maaf sedikitpun. Saya mau marah ya ngga bisa, namanya juga ngga sengaja. Kalau dibiarin ya rasa hati ini gimanaaa gitu.. panik dan emosi. “Coba dibawa ke service centernya, Mas.. biar cepat ditangani,” rekan kerjaku mencoba memberi solusi, meskipun saya tau, saya ngga bakal bawa laptop ke service center karena biayanya pasti selangit.

Di tengah kepanikan itu, saya coba berkonsultasi dengan customer service ASUS di daerah Tukad Barito, Renon, Denpasar. “Harga service 165ribu, itu di luar biaya spare part, Mas. Perkiraan penggantian spare part paling jeleknya sekitar 3 juta itupun ngga bisa cepat, paling ngga sebulan atau dua bulan.” DENGGG.. Badan saya terasa seperti dioyak, dunia seakan KIAMAT! Kenapa saya tidak akan bawa laptop saya ke service center? Banyak alasannya, pertama, karena waktu pengerjaan yang tidak bisa cepat dan mahalnya amit-amit jabang bayi. Kedua, bagaimana kita sebagai customer bisa tau kalau spare part laptop memang benar-benar rusak? Jaman sekarang banyak lho mafia teknisi macam laptop atau ponsel yang doyan ‘gorok’ dompet pasien gadgets. Belum lagi kemungkinan spare part asli bawaan barang kita di tukar dengan spare part bekas lain. Ketiga, file-file pribadi kemungkinan besar ‘diobok-obok’ oleh oknum yang tidak bertanggung jawab meski sudah di password.

Di tengah keputusasaan itu, saya menyebar kabar via SMS ke Ruth dan Ibu Bos selaku pimpinan media. Mengabarkan kalau laptop saya rusak ketumpahan air dan tidak bisa menyala. Pasti ada cara alternatif lain, pikir saya saat itu.

Beberapa menit kemudian, kekasihku Ruth membawa kabar gembira kalau laptop saya masih ada kemungkinan selamat! Begitu pula dengan beberapa artikel yang sempat saya baca di internet, artinya masih ada harapan!

Apa tindakan pertama saat laptop terkena, tersiram, atau ketumpahan air?

#1. Segera matikan atau lepas semua sumber daya (baterai atau listrik) dari laptop

#2. Seka tumpahan air menggunakan kain bersih sampai air terserap kain

#3. Berdirikan laptop seperti pada foto berikut

Si Merah Setelah Lewati Masa Kritis

#4. Jika masih ada sisa air mengalir, segera lakukan poin #2 

#5. Jemur laptop di tempat yang kering atau angin-anginkan menggunakan hair dryer

#6. Biarkan laptop dalam posisi berdiri dan terus angin-anginkan

#7. JANGAN GUNAKAN LAPTOP TERLEBIH DAHULU, PASTIKAN AIR SUDAH MENGUAP. Bagaimana caranya kita tau air sudah menguap? Pakai perkiraan saja, paling ngga 3 jam lah untuk lebih amannya. Kalau sobat punya banyak waktu, di hair dryer saja terus. Tapi jangan terlalu dekat dengan laptop, takutnya perangkat yang berbahan plastik bisa meleleh. Kunci utamanya, sobat harus bersabar. Jangan terburu-buru menyalakan laptop karena panik. Lebih baik sabar kan ketimbang harus beli baru?

#8. Setelah dirasa kering sempurna, perbanyaklah membaca doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

#9. Nyalakan laptop.

Berdasarkan pengalaman atau pada kasus saya, ternyata tidak semulus atau segampang cara-cara di atas. Berkali-kali saya menyalakan laptop, masih juga tidak berhasil. Kalau sobat berani ambil resiko dan kebetulan ada obeng plus (obeng kembang), sobat bisa coba membongkar komponen laptop yang sekiranya bisa dilepas. Kalau komponennya paten, ya jangan dipaksakan lah, malah rusak jadinya. Waktu itu saya nekat mencongkel papan keyboard laptop sampai terlihat motherboardnya, kipas pendingin hard disk dan cd room. Kemudian saya arahkan hair dryer ke papan motherboard sampai beberapa menit. Saya coba nyalakan lagi laptop, tapi masih tetap saja ngga mau menyala.

Saya putus asa, harapan terakhir besok pagi (1/11). Sampai besok masih belum berhasil, berarti memang harus di ikhlaskan rusak. Sebelum saya tidur, laptop saya berdirikan dan saya angin-anginkan menggunakan kipas angin kecil.

Begitu pagi menjelang, tibalah detik-detik penentuan yang menegangkan. Saya komat-kamit tiada henti, indikator power nyala disusul kemudian indikator hard disk nyala, begitu juga lampu indikator lainnya. OH MY GOD.. LAPTOP SAYA TERSELAMATKAN (bisa nyala lagi)!!!

Menurut para ahli perlaptopan, asalkan bukan air kopi apalagi sampai terkena ampas kopi, berdasarkan pengalaman mereka, laptop masih bisa di selamatkan. Mudah-mudahan dari pengalaman ‘menegangkan’ yang pernah saya alami ini bisa bermanfaat untuk sobat yang tertimpa musibah seperti saya. Ingat, jangan panik dan terburu-buru.. semoga berhasil.