|
Situasi Pantai Kuta Bali |
Konon, sempat tersiar kabar tak sedap, bahwa pamor pantai kuta Bali mulai menurun. Mulai ditinggalkan oleh bule-bule asing yang cakep dan seksi. Kenapa? ‘Katanya’ sudah tidak eksotis lagi karena lingkungannya yang kumuh dan jorok. Belum lagi serbuan turis lokal atau domestik yang memadati bagai ikan pindang. Saya ngga ngelarang untuk main ke pantai kuta, siapapun boleh kok ‘mencicipi’ pesona icon#1 dari pulau Dewata itu. Tapi, kalau kondisinya terlalu ramai siapa juga sih yang betah berlama-lama di sana? Jangankan untuk sun bathing atau berjemur, ngeliatnya pantainya aja udah males. Bener ngga sih rumor pantai kuta mulai ditinggalkan bule-bule karena kumuh dan jorok?
Saya dan rekan wartawan baru, Berlianto berkesempatan mengunjungi pantai kuta pada sore hari ini, Selasa(29/10). Kebetulan wawancara dengan narasumber sudah selesai dan lokasinya (seminyak) juga tidak terlalu jauh dengan pantai kuta. Kalau diingat-ingat lagi, rasanya sudah lama saya tidak bermain kesana untuk sekedar refreshing mata alias cuci mata. Mana pantainya pas waktu itu kotor dan penuh sesak karena saking ramainya pengunjung.
Melewati tembok pembatas berwarna abu-abu, saya melihat hamparan pesisir pantai yang indah dengan gulungan ombak tidak begitu ganas. Gulungan ombak itu tentu tidak disia-siakan oleh para surfer baik itu bule ataupun surfer lokal. Mereka (surfer) terlihat begitu asik memainkan papan seluncurnya dengan ekspresi riang gembira.
|
Dua Surfer Bule |
|
So Sexy |
|
Miss.. Do you need my help? |
Yang menyenangkannya lagi, ternyata, pada saat itu banyak juga lho bule-bule yang sun bathing atau berjemur. Selain itu, saya juga melihat beragam aktivitas lain seperti bermain volly pantai, akrobatik (ini nih yang aneh??), sampai yang sekedar jalan-jalan di pesisir pantai. Pemandangan inilah yang saya idam-idamkan, pemandangan khas dari pantai kuta! Bikini di mana-mana! Ough yeahh..
|
Sun Bathing |
|
Akrobatik |
|
So Sexy and HOT! |
Bagaimana dengan kondisi lingkungan di sekitar pantai? Tidak seperti terakhir kalinya saya berkunjung, pantainya sudah bersih dan terawat. Ngga ada tuh yang namanya kotoran sampah berserakan. Kunjungan kali ini pokoknya berkesan banget deh!
|
Turis Asia |
|
Turis abal-abal |
Sayangnya, waktu juga yang memisahkan antara saya dan pantai kuta (halah lebay). Dengan langkah berat (bukan berarti saya sedih meninggalkan pantai kuta, tapi sepatu saya ambles ke dalam pasir dikit, berusaha agar pasir itu tidak sampai masuk ke dalam sepatu) saya kembali menuju parkiran sepeda motor dan bergegas pulang menjemput sang kekasih, Ruth. Mudah-mudahan ketika saya kembali lagi ke pantai kuta, kondisinya masih tetap sama. Kalau bisa, bule-bule cantik dan seksinya semakin bertambah (ngarep) ...
Related Posts : travelling
Tidak ada komentar :
Posting Komentar