Film “The Notebook”, seingat saya
sudah lama nangkring manis pada rak
koleksi film di rumah Bandung. Entah siapa yang membelinya, tau-tau sudah ada di sana. Berkali-kali
saya memegang keping DVD itu saat memilah film apa yang sekiranya asik ditonton,
namun selalu saya kembalikan lagi pada tempatnya. Lihat sampulnya saja, sudah bisa
ditebak. “Wah ini film pasti full drama, isinya melow-melow. Membosankan, bikin
ngantuk ah” kata suara batin (maklum, saya penggemar berat film action).
Sabtu siang, jari
telunjuk saya lagi-lagi memegang DVD The
Notebook. “Ketemu film ini lagi?! Bolak balik dipegang, udah lebih dari
setaun tapi ngga pernah ditonton. Kasihan” gumam saya. Hati kecil saya ujung-ujungnya
bersimpatik juga. Seperti ada yang berbisik di dalam, “Udahh.. kasihan.. tonton
aja.. tonton.. filmnya bagus kok. Coba aja.. kalau ngebosenin, ya ganti aja sama
film yang lain. Deal?”.
OK, saya ambil film itu
dan menontonnya sembari makan (salah satu kebiasaan unik saya, kalau makan harus ada yang ditonton. he3he).
15 menit, ah..
filmnya bersetting lawas. Biasa aja tuh.
30 menit, eh..
seru juga filmnya. Saya mulai menikmati alur cerita.
45 menit, adegan
demi adegan semakin menghanyutkan emosi saya
Sampai pada akhirnya,
TAMAT. Dan saya berlinang air mata!
(Tips: Bagi sobat pisces, saya sarankan sediakan
tissue yang banyak! Saya serius..!)
Film “The Notebook” bercerita
tentang jalinan asmara cinta sepasang kekasih yang berliku penuh tantangan dan cobaan.
Bagaimana awal mereka berkenalan lalu PDKT, jalan bersama suka maupun duka,
sampai mereka bersatu lagi.
Banyak hikmah yang
terkandung film ini. Beberapa diantaranya mengajarkan kesetiaan dan pengorbanan
cinta sejati, kekal sepanjang masa. Belajar untuk lebih menghargai setiap
tindakan dan perhatian dari pasangan meski terlihat sepele. Bukan untuk
pelampiasan kekesalan, dimaki-maki, dibentak-bentak, diselingkuhi, dan
seterusnya.
Bagaimana dengan rating? Dari 0 sampai 10, saya
beri nilai 10 (sempurna)!! Apa alasannya? Tidak ada satupun adegan sia-sia, semua penuh makna dan pintar
membawa emosi penonton. Saya menyesal. Tau filmnya bagus begitu, kenapa
nontonnya ngga dari dulu-dulu? Huh! Film ini sangat saya rekomendasikan
untuk ditonton. Wajib! Kecuali mereka yang tidak punya perasaan kasih sayang
terhadap pasangan.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar