Sebuah
motor Honda Supra warna hitam bercorak putih dengan nomor polisi DK
7639 F diletakkan begitu saja di bawah pohon Jln By Pass Ngurah Rai,
Sanur, Minggu (28/9) siang, seberang apotek Kimia Farma, dalam
keadaan sangat mengenaskan. Di sekitar lokasi, tak ada siapa pun yang
dapat dimintai keterangan terkait insiden tersebut. Dugaan saya,
peristiwa nahas itu merupakan kecelakaan tunggal mengingat tak ada
bentangan pita kuning bertuliskan police
line
di sekitar tempat kejadian perkara.
Saking
kerasnya benturan, motor bebek itu sampai hancur berantakan. Ban
depannya terlepas dari shock depan, dua kaca spion pecah dan
posisinya tak karuan, spidometer keluar dari panelnya. Tampak pula
sepasang sepatu kets berwarna putih berada di atas puing-puing cover
body
motor berbahan plastik.
Tak jauh dari
bangkai motor, saya juga melihat beton penyangga tiang listrik
berdiameter kira-kira 30 – 50 cm berbentuk kotak, pada salah satu
sudutnya terdapat bagian yang pecah. Besar kemungkinan, sang
pengendara mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi entah dalam
posisi mabuk atau kelelahan, kemudian ia kehilangan kendali dan pada
akhirnya menghantam beton tiang listrik tersebut.
Lantas, bagaimana
dengan kondisi sang pengendara? Tebakan saya, minimal ia masuk ruang
Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Sanglah, Denpasar.
Saat terjadi
kecelakaan, sepeda motor memang paling riskan dibandingkan dengan
kendaraan lain seperti mobil contohnya, karena sang pengendara tidak
terlindungi. Lain halnya dengan mobil. Ketika menerima benturan masih
tertahan pintu atau bagian lainnya. Berkendaralah secara bijak dengan
mematuhi rambu-rambu lalulintas, mengenakan helm standar minimal
ber-SNI dan gunakan kecepatan normal, yakni 0 – 60 km/jam. Jangan
memaksakan diri untuk berkendara jika mengantuk, terlebih
mengkonsumsi minuman beralkohol.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar