Selasa, 11 November 2014

Aturan Perusahaan Melarang Pegawainya Memiliki Hubungan Khusus

Tiap perusahaan, organisasi atau apapun itu pasti memiliki aturan serta kebijakannya masing-masing. Namun, dari sekian banyak rules beberapa diantaranya memiliki persamaan antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, seperti jam kerja, cara berpakaian dan lain sebagainya. Salah satunya ialah tidak memperbolehkan pegawainya memiliki hubungan khusus satu kantor.

Awalnya saya menentang aturan ini. Kenapa juga suatu perusahan berhak mengatur permasalahan macam itu? Bukankah hal itu adalah hak tiap individu yang bersifat personal? Saya sendiri pernah melanggar aturan tersebut hingga akhirnya masa percobaan saya tidak diperpanjang dan saya terpaksa cari tempat kerja lain.


Sampai pada akhirnya saya baru sadar tujuan daripada dibuatnya aturan tersebut.

Kebetulan di tempat saya kerja sekarang memperbolehkan pegawainya memiliki hubungan khusus dalam satu perusahaan. Bahkan mereka ini adalah pasangan suami istri. Menariknya lagi, mereka berdua ditempatkan pada satu divisi. Saya ada feeling di dalam hati, wah sepertinya ini bakal menarik. Saya juga pernah berpesan kepadanya untuk mengatur dan memilah antara urusan kantor dan rumah jangan sampai dicampur. Kalau lagi marahan di rumah, jangan dibawa-bawa ke kantor takutnya akan berimbas pada kinerja.

Benar saja. Belum sampai satu tahun, sekarang ini mereka sedang bertengkar hebat. Duh, rasanya tu ngga enak banget berada di tengah-tengah konflik. Antara mau menghibur tapi ya dicuekin trus dijutekin. Tapi kalau didiamkan saya ngerasa ngga enak juga. Jadi risih rasanya tiap kali saya ada di kantor.

Alangkah indahnya jika mereka bisa akur tiap saat. Datang dan pulang bersama-sama, tidak perlu repot seperti saya yang harus jemput kesana-kemari. Belum lagi jika kekasih saya minta pulang cepat. Berarti saya harus atur ulang waktunya agar bisa datang tepat waktu.

Memang sih, ada kalanya suatu pasangan dirundung pertikaian karena berbeda pendapat, tapi setidaknya mereka bisa berlaku profesional membatasi ruang kerja dan urusan rumah agar jangan sampai bercampur-aduk.

Sejauh ini saya hanya menyayangkan hal ini terjadi (bertengkar di kantor). Besar harapan saya jika mereka bisa akur dan dapat bekerja seperti sedia-kala. (dap)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar