Minggu, 09 November 2014

DI BALIK SENYUM POLOS ANSEL

Di kantor tempat saya kerja sekarang, PT.Dreamboat, ada satu pegawai asal Timor bernama Righteous Achas Anselmus Obe (20) atau biasa dipanggil “Ansel”. Ia cukup menarik perhatian saya karena tubuhnya paling kecil diantara seluruh staff kantor. Tidak hanya itu, ia juga selalu tersenyum tiap saat. Entah saat bertegur-sapa, berbincang sampai dimarahi sekali pun ia tetap menunjukkan ekspresi yang sama, yakni menunjukkan deretan gigi putihnya yang cemerlang. Itu lah kenapa saya jadi simpatik kepadanya. Melihat kebiasaannya senyum, maka saya juluki dia “Mr. Smiling Man”.


Ansel tengah memperhatikan area tugasnya pada sebuah tablet

Namun siapa sangka, di balik tubuh mungil dan senyum berkilaunya, ia memiliki semangat juang yang begitu besar. Belakangan saya baru tahu jika dirinya ambil kerjaan lain selain di PT.Dreamboat, yakni bekerja di sebuah restoran kecil “Sama-Sama” Jln.Cemara No 73, Sanur. Karena penasaran saya tanya langsung ke dia, “Untuk apa sih uang sebesar itu sampai ngotot ambil dua kerjaan?”

Iya mas, uangnya untuk dikirim ke orangtua sekalian bantu adik-adik saya sekolah,” jawabnya polos tanpa beban.

Deg! Sontak saya terharu sekaligus salut kepadanya begitu mendengar penuturannya. Bayangkan, di usia sangat muda ia bisa berpikiran mulia seperti itu. Bagaimana saya tidak terenyuh, coba?!

Ansel sendiri adalah anak ke-dua dari tujuh bersaudara. Menurut pengakuannya, sejak menimba ilmu di salah satu Sekolah Menengah Atas daerah Batu Bulan, ia sudah terbiasa sekolah sembari kerja.

Mumpung masih muda, tenaganya masih kuat” tuturnya ramah kepada penulis, Kamis (6/11) pagi.

Selain membantu kedua orangtua serta meringankan biaya sekolah kelima adiknya di kampung halaman, ia juga memiliki beban tanggungan sebuah sepeda motor merek Minerva yang wajib ia cicil tiap bulannya.

Jadi uang gaji dari sini (Dreamboat) saya pakai untuk bayar kost, cicilan motor, uang makan dan segala keperluan hidup lainnya. Sedangkan gaji dari restoran saya kirim semua ke orangtua” ujar lulusan D1 Sekolah Pariwisata Singaraja ini berterus terang.

Kekaguman saya kian bertambah saat dirinya menjelaskan secara singkat rencana jangka panjang hidupnya. Suatu hari nanti, ia ingin jadi seorang pengusaha di tanah kelahirannya, Timor Leste.

Saya ingin buka usaha di Timor Leste. Tunggu uang sampai terkumpul Rp. 20 juta. Setelah itu, saya mau cari tahu tentang bisnis apa yang sekiranya bagus disana. Alasan saya buka usaha disana, ya, karena Timor masih negara berkembang. Jadi, prospeknya masih bagus” tutupnya.


Meski wawancana ini hanya berlangsung singkat tidak lebih dari dua puluh menit, akan tetapi saya bisa menangkap banyak makna di dalamnya. Bagaimana seorang pemuda seumuran Ansel bisa menyusun rencana hidup sedemikian matangnya. Jauh dari kesan buang waktu atau hanya sekedar main-main tanpa maksud tujuan yang jelas. Terus semangat dan berjuang Mr.Smiling Man! Saya salut dengan usaha keras anda! Kalau sukses nanti, jangan lupakan saya dan Mas Iwan, ya ...

Tidak ada komentar :

Posting Komentar