Minggu, 09 November 2014

Ketika Privacy Ditelanjangi Pacar Sendiri

Beberapa waktu lalu, sohib saya sempat mengeluh kepada saya bahwasanya ponsel miliknya selalu di 'razia' kekasihnya saat mereka ketemuan entah itu sewaktu makan malam atau acara santai. Yang diperiksa pun cukup lengkap dan terperinci, mulai dari sms, daftar panggilan keluar masuk, bbm, whatsapp, foto, video dan lain sebagainya. Pokoknya mulai dari A sampai Z. Jika ia menemukan suatu hal yang mencurigakan, tanpa banyak basa-basi, sohib saya itu langsung dicecar ratusan pertanyaan hingga ia merasa puas. Lucunya, giliran ponsel pacarnya mau diselidiki, ia malah menolak mentah-mentah selalu berbelit kesana-kemari.

Sobat pernah mengalami peristiwa yang sama dengan sohib saya? Alhamdulillah seumur-umur saya berpacaran, saya tidak pernah sekali pun melakoni hal itu. Pasti rasanya risih sekali dimana privacy (hal pribadi) kita seakan-akan ditelanjangi oleh kekasih sendiri. Bawaannya curiga melulu. Si ini ngapain telefon-telefon? Siapa dia? Ada hubungan apa? Perlunya apa? Wah, saya bisa gila kalau dihujam berbagai macam pertanyaan aneh seperti itu. Ketimbang ribet, lebih baik tidak usah pakai ponsel sekalian biar dia puas maksimal. Tapi zaman sekarang, susah juga lho kalau tidak bawa handphone. Bahkan ada orang berujar, “Lebih baik tidak makan daripada tidak punya hp”.


Bagi saya pribadi, smartphone adalah suatu alat yang sangat penting dalam menunjang segala aktivitas kita sehari-hari. Mulai dari hal remeh seperti mengingatkan acara atau moment tertentu pada fitur reminder, mengambil gambar lalu membagikannya ke teman-teman dan masih banyak lagi. Apalagi saya adalah seorang penulis dimana sangat membutuhkan fitur notepad, ambil foto atau video untuk dokumentasi dan akses internet agar tulisan tersebut dapat segera di-upload pada blog pribadi saya atau media elektronik untuk mengirim berita seputar citizen journalism.

Kembali ke topik awal (ditelanjangi kekasih). Menurut saya ada yang salah jika sampai terjadi kasus seperti itu. Berarti ada faktor ketidak-percayaan dalam hubungan. Bagaimana cara mengatasinya? Saling terbuka dan sering berkomunikasi secara intens dengan pasangan. Ceritakan apa saja yang terjadi selama seharian penuh. Apapun itu. Mulai dari bangun sampai ketemu dengan pasangan. Siapa saja orang-orang disekitar kita, seperti apa hubungannya dan masih banyak lagi. Jika ada suatu hal yang mengganjal pikiran, ungkapkan. Ajak pasangan berembuk atau bertukar pikiran. Kalau ada masalah seperti ini, apa yang sebaiknya harus dilakukan. Dengan cara seperti itu, saya yakin pandangan negatif pasangan pun akan hilang dengan sendirinya. Dengan satu catatan, jangan pernah cari perkara yang dapat memancing emosinya. Kalau sudah berpasangan, ya jangan main api mendekati lawan jenis lain atau hal semacamnya. Saling bangun kepercayaan.


Kalau ponsel saya diperiksa, saya sodori handphone saya. Toh ngga ada apa-apa di dalamnya. Selain saling terbuka dan membangun kepercayaan dengan berkomunikasi, berpikiran positif serta memberi ruang kebebasan bagi pasangan juga sangat diperlukan. Jangan berprasangka buruk terhadap pasangan karena sedikit banyak akan membuat hubungan terasa tak nyaman. Ujung-ujungnya, nanti bisa putus di tengah jalan.

1 komentar :

  1. ketika kita tidak menyembunyikan sesuatu kenapa juga kita keberatan ponsel kita di lihat-lihat pasangan kita sendiri.

    BalasHapus