Sabtu, 06 April 2013

MEROKOK JUGA PUNYA ATURAN DAN TATA KRAMA LHO

MEROKOK JUGA PUNYA ATURAN DAN TATA KRAMA LHO
TATA KRAMA MEROKOK memang tidak ada. Namun ada baiknya bagi sobat yang kebetulan perokok aktif membaca sejenak artikel ini, seperti apakah tata krama / aturan yang saya buat agar sobat tidak dihujat atau dicemooh orang lain... ?

Sobat perokok? Saya juga perokok aktif. Paling tidak, dua hari sekali saya mampu menghabiskan 1 pak berisi 16 batang. Namun ada kalanya saya sangat MEMBENCI perokok yang menurut saya “salah tempat”. Saking bencinya, saya tidak segan menegur orang tesebut untuk segera mematikannya. Bagi saya, merokok juga punya aturan tersendiri agar tidak merugikan orang lain/sekitar kita. Seperti apa aturan (tata krama) yang saya maksud ?

1. DEKAT DENGAN WANITA, ANAK, dan BAYI
Point pertama yang tidak bisa ditoleransi lagi adalah jangan merokok dekat wanita terlebih jika wanita tersebut membawa serta bayi atau anaknya. Sobat akan terlihat “gentleman” jika menghabiskan rokok diluar ruangan atau menjauh dari tempat tersebut. Lebih bagus lagi, apabila sobat bisa menahan keinginan merokok saat itu. Jangan “racuni” mereka dengan kepulan asap beracun yang bisa mengakibatkan seseorang menyandang status perokok pasif.

2.TEMPAT UMUM
Bayangkan saat sobat menikmati waktu senggang (makan malam bersama, mungkin?) dengan keluarga atau kerabat lalu “ditemani” oleh kepulan asap rokok? Menjengkelkan bukan? Bisa-bisa sobat diusir keluar oleh orang banyak.

3. SAAT BERKENDARA
Ketika berkendara, sering sekali saya menjumpai seseorang merokok dengan santainya (tanpa berdosa) diatas sepeda motor sambil membonceng istri atau pacarnya. Jika orang tersebut adalah pacar sobat, jangan ragu untuk minta putus saat itu juga! Karena pria tersebut berarti TIDAK SAYANG terhadap diri sobat.

Merokok memang tidak dilarang namun ada baiknya jika sobat aware (peduli) dengan lingkungan sekitar. Lebih bagus lagi apabila sobat mulai menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Bagaimana cara berhenti merokok? Bermacam cara bisa sobat tempuh seperti menguranginya secara perlahan atau mengkonsumsi permen. Bagaimana menurut sobat? Setujukah dengan “tata krama” yang saya buat?

Tidak ada komentar :

Posting Komentar