Mita Diran |
Selasa(17/12)| Dua hari belakangan, dunia jejaring sosial seperti facebook dan twitter tanah
air digemparkan berita meninggalnya seorang copywriter,
Mita Diran. Gadis muda itu ambruk di tempat kerjanya Young&Rubicam
Indonesia karena memaksakan dirinya bekerja
lebih dari 30 jam tidak tidur! Media juga mengabarkan bahwa ia sempat
menenggak minuman energi berkadar
kafein tinggi.
Kerja lebih dari 30 jam tanpa
tidur, jelas salah. Jangankan tubuh manusia, mesin yang tak bernyawa saja kalau
dipaksa kerja 24 jam non-stop umurnya bakal pendek. Ada saja komponen yang
harus diganti. Entah itu dinamonya terbakar karena kelebihan beban, kerusakan
spare part yang aus karena kurang oli atau grease,
dsb.
Melihat kejadian yang
merenggut nyawa Mita Diran, banyak hal yang saya pertanyakan. Bagaimana keseharian
kerjanya? Apakah sering kerja diluar batas kemampuannya? Bagaimana riwayat
kesehatannya? Bagaimana fisiknya? Bagaimana pola makannya? Dalam sehari, berapa
banyak ia minum air putih?
Menurut saya, tidaklah
mungkin hanya ‘sekali’ lembur lebih dari 30 jam lantas meninggal. Pasti ada suatu hal yang sangat sangat kurang sebelumnya
(kecuali sudah kehendak TUHAN, lho ya). Entah itu kurang minum air putih,
kurang makan makanan bergizi, fisiknya ringkih, dsb. Soal minuman energi, dalam
sehari berapa banyak ia meminumnya? Kalau lebih dari ambang batas yang sudah
ditentukan pada label, ya jangan salahkan produsen minuman energi.
Bagaimana pun juga, tidak
dibenarkan beraktivitas lebih dari batas kemampuan tubuh kita. Kalau toh pun ‘harus’
karena tuntutan pekerjaan, wajib diimbangi dengan konsumsi makanan bergizi, hindari
makanan tak sehat seperti fast food dan sejenisnya, perbanyak minum air putih,
hindari kopi rokok berlebih, dsb.
Mari kita ambil hikmah
dari kejadian yang dialami rekan, sahabat kita Mita Diran. Semoga di kemudian
hari tidak ada lagi kasus serupa.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar