Ada
pemandangan menarik ketika saya berjalan memasuki bangunan hotel
bintang tiga ini. Sedikit nyeleneh,
beda dari hotel-hotel kebanyakan. Namun
di
sisi lain terlihat unik dan berkarakter. Melihat benda-benda antik
ini dipajang sedemikian rupa menghiasi beberapa tempat strategis
hotel, saya kemudian menyeletuk di dalam
hati, “Ternyata yang bisa bergaya tidak hanya model-model cantik
nan seksi saja, becak pun bisa!”
![]() |
Deretan Becak Di Depan Receptionist atau Bagian Penerima Tamu (Dok Pribadi) |
Di
Losari
Hotel Jln.
Sunset Road No.169, Sunset Kuta, Bali,
kita bisa menyaksikan keanekaragaman becak Indonesia. Sobat yang
doyan
travelling ke
berbagai pelosok tanah air pasti
setuju bahwa becak di tiap-tiap daerah bentuknya tidak sama,
mempunyai kekhasan tersendiri. Semisal becak Jawa Barat jika
dibandingkan dengan Yogyakarta tentu memiliki perbedaan mencolok.
Sampai
bulan Juli 2014 kemarin, saya perhatikan koleksi becak yang berhasil
di datangkan ke Losari
Hotel Sunset
berasal dari kota Pekalongan, Yogyakarta dan Semarang. Tidak menutup
kemungkinan suatu hari nanti koleksinya akan bertambah. Di
masing-masing becak terdapat secarik kertas laminating yang
menceritakan asal-usulnya sebelum di bawa ke Bali.
Becak Pekalongan
salah satunya, tertulis :
“ Becak
yang ditemukan dekat stasiun kereta api ini pemiliknya ikhlas menjual
kepada MBI (Museum Becak Indonesia) sebagai salah satu koleksinya,
pemilik becak ini Bapak Hendro yang memiliki tiga becak bersamaan
membutuhkan dana untuk wisuda anaknya di Surabaya”
![]() |
Becak Buatan SMK Yogyakarta (Dok. Pribadi) |
![]() |
Becak Buatan SMK Yogyakarta (Dok. Pribadi) |
Diantara
sekian banyak koleksi, terdapat satu becak ciptaan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) di Yogyakarta. Rangka becak ini tampak kokoh layaknya
kendaraan tank tempur dengan diameter besi berukuran cukup besar
-dibandingkan dengan ukuran besi becak lainnya-. Saya iseng
membayangkan bagaimana jadinya andai becak tank ini diadu dengan
sepeda motor. Saya yakin motornya yang jogrog
(hancur).
![]() |
Becak Anak (Dok.Pribadi) |
Selain becak hasil
karya SMK, ada juga becak anak-anak yang berukuran mini. Sesuai
namanya, becak satu ini paling cocok dimainkan oleh anak kecil
bersama teman-temannya sekitar rumah. Sekedar seru-seruan mengisi
waktu senggang.
![]() |
Becak Yogyakarta (Dok.Pribadi) |
![]() |
Becak Semarang (Dok.Pribadi) |
![]() |
Becak Semarang (Dok.Pribadi) |
Melihat deretan
becak-becak ini, saya jadi teringat masa kecil saya sewaktu masih
berseragam putih merah (SD). Sewaktu itu, becak selalu jadi andalan
saya berangkat ke sekolah yang berjarak kira-kira 6 kilometer. Saya
sudah lupa dengan nama tukang becak langganan saya -kalau tidak salah
panggilannya 'Pak Di'-.
![]() |
Para Pendiri (Dok.Pribadi) |
Waktu terus
berjalan, kini peranan moda transportasi yang telah mengabdi selama
ratusan tahun di bumi pertiwi ini mulai tersisihkan dan terancam
punah. Masyarakat zaman sekarang cenderung memilih kendaraan bermotor
yang terbukti lebih cepat, hemat waktu dan ekonomis. Tidak hanya itu,
populasi abang becak diberbagai daerah pun kian menyusut dan semakin
sulit dijumpai.
![]() |
Giliran Saya Narsis :p |
Dengan
adanya Museum
Becak Indonesia
di Bali, setidaknya telah melestarikan transportasi rakyat yang
dulunya sempat dielu-elukan warga Indonesia dari generasi ke generasi.
Terima kasih, Kang :)
BalasHapus