Akhir pekan kali ini
terasa begitu spesial karena bertepatan dengan libur nasional Tahun
Baru Islam 1 Muharam 1436 H (25/10). Mereka yang libur hari Minggu
kebagian 'jatah' waktu lebih sehari. Tak heran jika tempat-tempat
wisata dipenuhi para pelancong menghabiskan waktu bersama anggota
keluarga, rekan sahabat, bahkan kekasih pujaan hati.
Bicara
soal long
weekend,
saya juga tak ingin kalah. Saya dan kekasih saya Ruth bersama
'rombongan' menghabiskan waktu bermalam dua hari satu malam di
Seminyak
Town House Jln. Dewi Ratih No 3 Nakula, Seminyak Kuta, Bali.
Sekali-kali memanjakan diri keluar dari penatnya rutinitas.
Beberapa hari
sebelumnya, saya dibuat penasaran, seperti apa sih tempatnya? Itu
karena kekasih saya bilang bentuknya kurang lebih seperti apartemen.
Apa menariknya menginap di apartemen? Pikir saya saat itu. Lebih
lanjut dia menceritakan di sana kita diberi dua lantai. Lantai bawah
untuk masak, nonton TV dan makan, sedangkan lantai atas untuk
beristirahat. Woowww ... baru kali ini ada apartemen konsepnya dua
lantai. Meski sudah dijelaskan, tetap saja saya masih penasaran kalau
belum melihatnya secara langsung.
Kami
berempat tiba di lokasi sekitar pk. 13.15 Wita. Cuaca saat itu terik
menyengat. Dilihat dari luar, bangunannya tidak ada yang istimewa.
Biasa saja. Berbentuk kotak rendah dominasi warna putih. Simple
lah pokoknya. Seusai check-in,
kami diantar oleh salah seorang petugas berjalan menyusuri lorong ke
salah satu kamar yang akan kami tempati.
Begitu
pintu kamar di buka oleh staff,
tampak ruangan nyaman ber-AC menyambut kedatangan kami. Di lantai
satu terdapat kitchen
set
lengkap dengan segala kebutuhan masak dan makan. Ada kompor dua
tungku, teflon,
pemanas air, garpu sendok, piring mangkuk, gelas, kulkas, exhaust
van dan
tempat cuci piring (sudah termasuk cairan pembersih dan spons).
Beralih
ke perabot lain ada meja makan berkapasitas empat orang, sofa warna
abu-abu berbentuk huruf “L” dan beberapa bantal empuk, televisi
ukuran 32” didukung
full channel TV Cable.
Di lantai ini juga ada kamar mandi khusus tamu yang menempati ruang
bawah tangga. Jadi kalau ada tamu berkunjung ke kamar, tamu tersebut
bisa menggunakan toilet
ini.
Kemudian
ada pintu geser (sliding).
Pintu ini akses menuju kolam renang. View-nya
mantap punya. Pas banget
kita lagi bersantai nonton televisi atau sedang memasak, lalu pintu
itu dibuka lebar-lebar.
Beralih
ke lantai dua. Di atas ada dua kamar, sisi kanan dan sisi kiri. Sisi
kanan (jika dari kamar saya) menghadap ke kolam renang. Sedangkan
satunya tidak ada yang bisa dilihat karena berbatasan langsung dengan
bangunan lain. Mati kutu pokoknya view
kamar sisi kiri. Tidak ada yang spesial di kamar tidur. Semuanya
standar. Ada lemari pakaian, safety
deposit,
meja dan cermin, bedroom
ukuran
double dan
kamar mandi.
Setelah berkeliling
kamar, ada satu item yang saya cari tapi tidak ketemu. Kesetnya mana
ya? Saya tidak menjumpai keset di dekat pintu kamar mandi atau pintu
geser lantai satu. Padahal sehabis mandi atau berenang, pasti badan
kita basah. Kalau tidak ada kesetnya, bagaimana cara mengeringkan
kaki yang basah atau kotor? Selain keset, saya juga kurang senang
dengan lantai kamar mandinya. Sedikit saja kena air, permukaannya
jadi licin sehingga beresiko terpeleset jika tidak berhati-hati
sewaktu melangkah.
Kira-kira
itulah yang bisa saya ceritakan mengenai kamar yang kami tempati
selama dua hari ke depan (25-26 Oktober). Main
activity-nya
di lantai satu, sedangkan lantai dua khusus untuk istirahat. Overall
Seminyak Town House saya beri rating 7 dari 10.
Harga permalamnya sekitar Rp.750 ribu rupiah.
Dilengkapi
Fasilitas Tropical
Pool, Gazebo
dan Sundeck.
Selain
kitchen
set
lengkap, Seminyak
Town House
juga memiliki fasilitas lain untuk memanjakan para penghuninya
senyaman mungkin, yakni Tropical
Pool,
Gazebo
dan Sundeck.
Tropical
Pool
ini memiliki panjang 22 meter. Sangat cocok untuk olahraga renang
atau hanya sekedar berendam. Mereka yang tidak bisa berenang tak
perlu khawatir karena kedalaman airnya setinggi dada atas orang
dewasa (tidak sampai menyentuh dagu) dan permukaan lantainya datar
dari ujung sampai ujung.
Bagi
yang ingin bersantai sembari membaca buku (asal bukan buku pelajaran
saja) bisa selonjoran di Gazebo.
Gazebo
disediakan sebanyak dua unit, sisi ujung kanan dan ujung kiri. Agar
aktivitas membaca tidak garing,
diperbolehkan membawa camilan atau secangkir kopi atau teh.
Ingin
memiliki kulit cokelat eksotis? Sobat bisa berjemur di Sundeck
yang telah disediakan. Dua unit di sisi kanan dan dua unit di sisi
kiri. Bagi orang Indonesia, saya rasa fasilitas satu ini kurang
penting karena tanpa berjemur pun kulit kita bisa berubah warna meski
terpapar sinar matahari sedikit saja. (dap)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar