Kamis, 30 Oktober 2014

KEJUTAN SPESIAL SONNI UNTUK SANG PUJAAN HATI

Semua orang pasti pernah merasakan indahnya jatuh cinta. Ketika seseorang sedang kasmaran, dunia seakan penuh warna. Ingin rasanya terus menerus berada di dekatnya dan membahagiakan pasangan. Bagaimana caranya? Salah satunya dengan cara memberi kejutan.

Seperti yang dilakukan Sonni Wijaya (25) minggu kemarin atau tepatnya Jumat (24/10). Pria asal Karawang ini berencana memberi surprise untuk pujaan hatinya, Villa (24). Kebetulan penulis diminta ikut menemani proses acara demi kelancaran rencana yang telah ia susun sedemikian rupa beberapa hari belakangan. Lantas, seperti apa kejutan Sonni untuk Villa?


Sesuai kesepakatan bersama satu hari sebelumnya, begitu urusan pertama saya selesai, saya diminta langsung menuju kostan Sonni di Jln. Tukad Gerinding, Denpasar. Namun, belum juga sampai saya sudah ditelepon Sonni.

Hallo Kang? Akang posisi lagi dimana?” tanya Sonni.

Ini lagi di jalan mau pulang trus istirahat” goda saya.

Yeeee ... akang. Trus gimana dong rencana ane nanti?” sahutnya protes.

Lho nanti siang jadi, Son? Ane kira batal”

Ya jadilah, Kang”

Iya ... iyaaa, ini juga lagi on the way ke sana. Emang ente sekarang ini lagi dimana?” tanya saya.

Ane lagi di Sudirman pesen makanan spesial untuk Villa”

Ya udah, sampai ketemu di kostan ya” saya mengakhiri pembicaraan.

Sesampainya saya di kostan, si Sonni malah belum datang. “Eee ... Sompret. Katanya disuruh cepet, dianya malah belum balik” gerutu saya dalam hati.

Lima belas menit berlalu, dia akhirnya datang juga. Tangan kanannya menenteng kantung plastik putih yang di dalamnya terdapat barang misterius.

Habis dari mana, Son?” tanya saya sekedar berbasa-basi.

Habis dari depan beli makan siangnya Villa” terangnya dengan ekspresi puas bermandikan keringat sebesar biji jagung.

Beli apaan sih?” tanya saya penasaran menghampirinya.

Beli nasi Bento sama Mini Pizza” ucapnya singkat.

Aiiishhhh ... istimewa punya nih! Langsung saja saya rebut plastik itu kemudian melongok ke dalamnya. Di dalamnya saya melihat dua susun makanan. Nasi Bento berada di bawah sedangkan Mini Pizza-nya di atas. Kedua hidangan itu masih terasa panas alias fresh from the oven. Mini pizza nya ini yang bikin saya ngiler seketika, bagaimana tidak? Saya bisa lihat kejunya meleleh di bagian atas pizza. Sempat terbesit untuk mencicipi barang sedikit saja, tapi karena ini untuk Villa ya saya urungkan niatan cuil-cuil.

Ini Mini Pizza-nya

Ini Nasi Bento-nya

Habis ini mau kemana, Son?” tanya saya sembari ambil beberapa foto dokumentasi kedua menu itu.

Habis ini saya pengen ke toko bunga di Jln Sutoyo” ujar Sonni penuh semangat.

Heeeh?! Apaaa?! Ke toko bunga?! Serius nih Son?!” setengah kaget saya dibuatnya begitu dengar toko bunga.

Sebetulnya tidak ada yang salah, hanya saja saya merasa agak aneh mengunjungi tempat macam itu. Saya tidak menyangkal kalau dulu pernah blusukan ke toko bunga. Tapi itu duluuu, duluuuuuuuu sekali. Jika tak salah ingat peristiwa tersebut terjadi sekitar tahun 2004 atau 2006'an deh. Waktu itu saya antara masih duduk di bangku SMA atau awal masuk kuliah. Baiklah kita kembali ke acara Sonni.

Sesaat Sebelum Berangkat ke Toko Bunga

Jarak kostan Sonni ke Jln Sutoyo tidak begitu jauh, sekitar tiga kilometer atau menghabiskan waktu kira-kira sepuluh menit mengendarai sepeda motor. Setahu kami di sanalah toko bunga paling lengkap.

Setibanya kami di sana, Sonni langsung berburu bunga mawar merah. Ia pilih bunga yang merekahnya sempurna atau paling tidak terlihat bagus. Tidak layu atau menghitam di bagian ujungnya. Dalam aksinya itu, beberapa kali saya melihat Sonni mengendus-endus mawarnya kemudian meminta pendapat saya.



Yang ini gimana Kang?” tanyanya sembari memperhatikan tiap bagian bunga.


Ah kurang bagus. Kalau yang ini gimana, Son? Atau mau beli yang warna pink satu trus di sekelilingnya dikasih yang warna merah?” saya pun tak ingin kalah memberi masukan.



Seperti ini maksud Akang?”


Tapi kok kayaknya komposisinya kurang pas. Merah semua aja deh kalau gitu”

Kayak gini, Kang?”

Iya, itu bagus”

Sampai pada akhirnya bunga yang kami pilih, dirangkai sedemikian rupa oleh penjualnya jadi satu ikat. Seusai membayar, kami langsung tancap gas menuju kantor Villa di daerah Ubung agak sana'an lagi.

Cuaca Denpasar beberapa bulan belakangan memang terik menyengat. Apalagi saya lihat jam tangan menunjukkan pk 12.00 Wita. Posisi matahari berada tegak lurus di atas kepala kita. Walaupun kepanasan, kami tetap semangat menjalankan aksi penuh romantis ini. Saya senang bisa membantu Sonni dan Sonni pun gembira karena sebentar lagi kejutan yang telah ia rancang akan sampai pada puncaknya.

Kantornya yang mana, Son?” tanya saya.

Ummm ... sebentar, Kang. Dari POM Bensin butut agak kesana'an lagi kanan jalan. Itu pom bensinnya .... teruuusss ... Nahhh, yang itu Kang!” sahut Sonni mantap.

Motor yang saya kemudikan saya putar arah, ambil posisi parkir yang pas di sisi jalan kemudian melepaskan helm.

Saya telepon Villa-nya dulu ya, Kang”

Eitsss ... jangan buru-buru, Son! Barang-barang yang gak perlu, ente taruh di motor dulu aja. Ane mau buat video dokumentasinya dulu!” sergah saya setengah memerintah. Saya rasa kurang afdol jika keseluruhan dokumentasi artikel ini hanya berupa foto saja. Harus ada video secara live yang merekam semua momen dan ekspresi saat puncak acara. Saya beri Sonni sedikit arahan tentang apa-apa yang harus diomongkan di depan kamera. Layaknya seorang cameraman, saya beri aba-aba ke Sonni. Satu, dua, tiga ... Beginilah puncak acara pada siang hari itu.




Kembalinya Villa ke kantor, berakhir pula acara menegangkan tersebut. Selama dalam perjalanan pulang saya bersama Sonni, tiada henti-hentinya Sonni sumringah ngga jelas. Bahkan ia sampai mencium helm bagian belakang saya sambil berujar “makasih ya Kang, makasih ya Kang”. Efek kegembiraan Sonni pun tidak sampai di situ saja. 


Sewaktu melangsungkan makan siang, Sonni masih saja tersenyum sendiri dan saya yakin, senyum itu takkan pernah sirna tatkala ia melihat video tersebut. (dap)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar