Sepeda motor bermuatan ‘lebih’ seperti
tukang bakso, pengantar LPG 3Kg, pengantar Aqua, tukang rombeng dan lain
sebagainya mungkin masih bisa saya terima karena mereka cari makan dengan cara seperti
itu. Mau tidak mau, motornya harus dirombak sedemikian rupa sehingga mampu
mengangkut barang banyak. Tapi saya tidak bisa men-tolelir pengendara motor
satu ini.
Semua ruang kosong pada motornya ia
habiskan mengangkut barang bawaan. Mulai dari jok belakang, celah kosong pada
bagian tengah motor matic, bahkan
gagang spion sekalipun tak luput ia pergunakan. Walhasil, sejauh pengamatan
saya yang membuntutinya dari belakang melihat, ia kesulitan mengendalikan laju
motornya. Si pengendara tidak bisa menyalakan lampu signal (sign) kanan-kiri, menarik tuas rem
belakang serta memutar stang kemudi.
Mengendarai motor dengan kondisi seperti
ini jelas membahayakan keselamatan diri sendiri maupun orang lain yang berada
di sekitarnya.
Beruntung, di sepanjang perjalanan yang
ia lalui tidak ada petugas polisi yang berjaga atau melintas. Jika tidak, ia
pasti terkena tilang.
Pengendara ini saya temui di jalan
Gajah Mada, Senin(16/3) sore. Ia melewati jalan Gajah Mada, Surapati, Kapten
Agung, Letda Made Putra, Letda Ngurah Putra, Letda Kajeng, Cok Agung Tresna, Moch
Yamin, Pemuda dan Tukad Badung.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar