Bagaikan seorang hair stylist profesional, kekasih saya memberi arahan ke mas potong rambut bagian sebelah mana yang harus dipotong tipis dan mana yang dibiarkan panjang. Setelah tukang cukur paham dengan model yang diinginkan, kedua tangan terampilnya mulai memotong rambut saya dengan cekatan.
Saya tidak pernah ambil pusing soal gaya rambut. Di benak saya pilihannya hanya ada dua, mau potong gundul satu sentimeter atau dirapihkan. Walhasil dari dulu sampai sekarang model potongannya cuma itu-itu saja.
Sampai akhirnya saya bosan sendiri dan ingin tampil beda, sedikit terlihat ‘badboy’. Tapi model rambut yang bagaimana yang sekiranya pantas untuk saya?
Saya jadi teringat akan model rambut Paul Filmon, wartawan Radar Bali. Dulu sewaktu saya kerja di JawaPos Group, saya dapat perintah dari koordinator liputan untuk membuntuti Paul selama standby di rumah sakit Sanglah, Denpasar. Dia senior saya dan saya sebagai anak buahnya. Awalnya saya menilai gaya rambut Paul agak nyeleneh, beda dari yang lain. Bagian tengah kepala sampai ke bawah di potong tipis sedangkan bagian atasnya dibiarkan panjang, bahkan ada rambut kuncirnya. Tapi lama-kelamaan dilihat kok keren juga ya?
Jadilah saya ‘meniru’ potongan rambut si Paul. Tadinya sempat ragu, cocok ngga ya? Karena bentuk kepala saya kotak. Dicoba dulu aja lah, toh ngga ada salahnya. Kalau dirasa kurang pantas, ya tinggal dipotong gundul (lagi) aja.
Eh, setelah dipotong ternyata terlihat bagus! Tapi sayang, kenapa tadi ngga sekalian diberi corak batik sekalian seperti Ahmad Dhani?! Ya sudahlah, lain kali aja pas potong rambut lagi.
Gimana potongan rambut saya yang sekarang? Bagus tidak?
Tidak ada komentar :
Posting Komentar