Rumah Makan Panen Raya Ikan Bakar Alas Purwo |
Sudah lama saya ingin makan di rumah makan Panen Raya Ikan Bakar Alas Purwo jalan Tukad Barito No 33, Denpasar. Kebetulan saya penasaran dengan salah satu menu andalan mereka yaitu sate gurita karena seumur-umur belum pernah memakannya. Apalagi harga yang dipatok cukup terjangkau, Rp 15 ribu per-porsi.
Untuk menjawab rasa keingintahuan itu, akhirnya saya bersama kekasih sepakat makan malam di sana, Selasa (2/6) kemarin.
Begitu saya pesan sate gurita ke salah satu pramusaji, saya kecewa lantaran untuk saat ini sate tersebut belum bisa dinikmati secara terpisah melainkan sistem paket. Menu paket yang ada sate guritanya adalah paket#2 dengan harga Rp 30 ribu. Harga segitu sudah termasuk nasi, ikan bakar, sate gurita dan es teh.
Wah kalau sistem paket jujur saja saya kurang sreg karena ukuran ikannya tidak sesuai dengan selera saya. Saya pun lagi tidak ingin minum es teh, tapi jeruk nipis panas. Kalau toh saya ambil paket#2 dan pesan ikan bakar timbangan sekaligus, jatuhnya lebih mahal dan porsinya terlalu banyak. Akhirnya saya batal makan sate gurita. Well, maybe next time.
Sebagai gantinya, kami berdua pilih ikan bakar timbangan yang mana ikannya telah disediakan di dalam sejumlah boks yang terbuat dari styrofoam berisi es batu untuk menjaga kualitas dan mutu ikan tetap segar.
Berbagai macam ikan ditawarkan, ada kerapu, baronang, jangky dan lain sebagainya. Setelah memilih ikan, juru masak langsung menimbangnya di atas timbangan di depan pembeli agar tak ada dusta di antara kita (Hi2Hi). Jika kita cocok dengan harganya, juru masak bisa langsung mengolahnya. Jika tidak, bisa pilih ikan berukuran lain sesuai budget.
Selagi menunggu pesanan ikan bakar tiba, saya berkeliling sembari memperhatikan arsitektur bangunan rumah makan yang usianya belum mencapai enam bulan itu.
Baik kursi, meja makan, tiang pondasi hingga atap seluruhnya berbahan dasar bambu. Bokong saya kurang terbiasa dengan tekstur kursi yang bergelombang. Tapi tak ada masalah, hanya tinggal menyesuaikan saja. Sedangkan lantainya terbuat dari semen.
Dua Unit Gazebo Sisi Kiri |
Satu Unit Gazebo Sisi Kanan |
Toiletnya ada di bagian paling belakang sebelah kanan. Tersedia dua buah kamar mandi (campur antara wanita dan pria) masing-masing dilengkapi toilet duduk. Kondisinya cukup bersih dan terjaga. Disediakan pula wastafel dan kaca yang bentuknya memanjang.
Suasana semakin terasa nyaman berkat musik instrumental yang mengalun indah membuat hati ini tentram.
Setelah menunggu sekitar 15 menit, ikan bakar pesanan kami datang mengisi meja makan yang kami tempati.
Bagi penggemar sambal tak perlu khawatir karena disediakan empat jenis sambal sekaligus, yaitu sambal bawang, matah, kecap dan sambal tomat segar. Menurut ukuran lidah saya, sambal paling pedas adalah sambal bawang dan yang paling "ringan" adalah sambal kecap. Keempat sambal itu rasanya benar-benar mantap. Komposisi antara cabai dan bahan lain tercampur dengan seimbang.
Saya perhatikan ikan dibakar kering, tidak terlihat minyak yang berlebih. Bumbunya pun meresap sempurna. Kalau suka setengah matang, bisa request ke juru masak sebelum dibakar.
Bakul Nasi |
Secara keseluruhan rumah makan Panen Raya Ikan Bakar Alas Purwo yang terletak di jalan Tukad Barito No 33, Denpasar ini bisa jadi rekomendasi tempat paling ideal bagi mereka yang datang beramai-ramai baik itu bersama anggota keluarga atau sanak saudara, teman, rekan kerja dan lain sebagainya karena dapat menampung banyak orang dalam waktu bersamaan. Selain nyaman, suasananya juga enak dibuat berbincang-bincang mulai dari obrolan santai hingga serius atau keperluan bisnis.
Tidak hanya itu, pilihan menu seafood-nya pun terbilang lengkap. Ada ikan berbagai jenis, udang, cumi sampai lobster. Bumbunya pas dan meresap hingga ke dalam. Harga yang dipatok juga terjangkau alias tidak terlalu mahal.
Proses memasaknya cukup singkat, kurang lebih memakan waktu 15 - 20 menit.
Meski begitu (menurut saya) ada beberapa hal yang kurang dan perlu diperhatikan, yakni asap sewaktu bakar ikan cukup pekat dan mengganggu kenyamanan karena masuk sampai ke ruang makan. Bagi sobat yang memiliki penyakit asma seperti kekasih saya, lebih baik pilih tempat duduk di belakang atau di gazebo untuk menghindari kepulan asap.
Kalau bisa sate guritanya dapat dipesan terpisah tanpa menu paket. Akan lebih menarik lagi jika rumah makan ini juga memperlihatkan gurita yang masih utuh agar orang seperti saya merasa lebih yakin, "oh iya tempat ini memang menyajikan sate gurita".
Rumah makan berkapasitas sekitar 50 orang ini juga tidak menyediakan menu "pendamping" lain seperti tempe maupun tahu. Begitu juga dengan kerupuk.
Rumah makan Panen Raya Ikan Bakar Alas Purwo saya beri nilai 7.5 / 10.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar