Sabtu, 13 Juli 2013

LATIHAN MENULIS DENGAN EMOSI

Seorang penulis “hebat” pernah berkata, “Emosi seorang penulis bisa dilihat dan dirasakan dari setiap kata yang disusunnya menjadi suatu kalimat”. Entah siapa yang berkata seperti itu, saya lupa. Yang jelas saya pernah membacanya. Hal ini juga diperkuat oleh perkataan (quote) salah satu Juri Master Chef Indonesia Season-3, Chef Arnold. Dia pernah berkata kepada peserta, “Kebersihan Bench Mencerminkan Isi Yang Ada Di Kepala”. Maksud dari quote chef arnold adalah jika sang peserta bersikap tenang dan menguasai teknik memasak yang diminta juri (challenge), kondisi bench tidak akan semrawut/kotor.

FRUSTASI

Kembali ke topik semula. Pada salah satu buku yang saya baca (lagi-lagi saya lupa judul dan pengarang buku) menyinggung hal ini. Sayangnya saya tidak membaca bab itu lebih detail dan saya sendiri tidak ‘tau manfaat menulis dengan emosi itu seperti apa. Yang saya ‘tau, saat ini saya sedang menulis dengan penuh emosi. Sangat.. sangat.. ber-emosi dan isi kepala saya sedang kacau-balau. Hasil tulisan ini tidak akan saya pendam seperti artikel-artikel sebelumnya, tidak melalui editing, langsung publish. Apa yang ada dipikiran, saya coba “tuangkan” melalui jari-jemari menjadi sebuah artikel. Semasa ‘bodo artikel ini mau jadi apa nantinya. Just let it flow..

Jika artikel ini publish, etiskah untuk dibaca orang? Bagaimana pandangan orang dengan tulisan saya? Apa yang sedang saya rasakan (kesemrawutan) saat ini mengenai kehidupan pribadi saya. Lagi-lagi otak kiri memainkan perannya. Menghitung secara sistematis, logika, dan menimbang-nimbang kecil-besarnya akibat yang akan ditimbulkan. Itulah hebatnya “perhitunganotak kiri. Bereaksi milyaran sel bahkan triliunan sel dalam waktu yang bersamaan. Apakah saat ini saya sedang “bermain” dengan otak kanan dan otak kiri? Bisa jadi.

Mudah-mudahan kesemrawutan ini cepat selesai. Apapun hasilnya nanti, mudah-mudahan membawa berkah dan hidayah untuk kedua belah pihak. Saat ini hubungan saya berada di ujung tanduk. Apa yang saya takutkan, terjadi LEBIH AWAL dari apa yang diperkirakan sebelumnya. Saya HARUS SIAP menghadapi kenyataan ini.. Bismillah

Tidak ada komentar :

Posting Komentar