(15/2) Pagi, setelah bangun tidur, saya buka laptop dan membaca artikel berita dampak letusan Gunung Kelud di salah satu media nasional.
Namun, ada satu artikel yang menarik perhatian saya, abu vulkanik Gn.Kelud dikabarkan telah sampai bumi Parahyangan.
Weh ... serius loh ? Ternyata memang benar. Saya pergi ke halaman belakang rumah dan memperhatikan selembar daun pohon mangga. Daun lapisan atas itu tampak memutih, permukaan nya kasar oleh butiran debu. Meski tak seberapa tebal, tetap saja terasa oleh jari telunjuk saya. Begitu pula ketika saya perhatikan permukaan sepeda motor di luar, abu vulkanik juga menempel pada permukaan cat motor.
Abu Vulkanik Gunung Kelud Pada Permukaan Cat Sepeda Motor |
Bagaimana situasi di jalan kota kembang sendiri -kebetulan saya berpergian ke rumah nenek di daerah margawangi- ? Selama dalam perjalanan, tampak para pengendara melengkapi diri dengan masker, termasuk saya.
Banyak Dari Pengendara Sepeda Motor Mengenakan Masker |
Debu vulkanik meski ukuran nya sangat sangat kecil, jika terhirup dan masuk ke dalam paru paru jelas amat berbahaya. Begitu juga kalau sampai terkena selaput mata. Terasa perih.
Indonesia sedang digempur berbagai bencana. Padahal, baru memasuki 1 bulan 15 hari dari perayaan tahun baru 2014 kemarin, sudah terjadi berbagai kejadian. Sebut saja meletusnya Gn.Sinabung di Sumatera, banjir hebat di ibukota Jakarta dan beberapa daerah di Jawa Tengah termasuk jalur pantura yang menyebabkan lumpuhnya perekonomian dan pasokan pangan. Naiknya harga gas LPG 12kg hingga tembus harga IDR170.000an, Gempa bumi di daerah Bantul, putusnya jembatan di desa-desa terpencil, tertangkap nya tokoh politik Anas Urbaningrum -saya pikir ini juga termasuk bencana, bencana politik tanah air. Kabarnya salah satu putera dari Presiden RI juga terlibat di dalamnya- dan terakhir meletusnya Gunung Kelud pada tgl.13/2 (22.50wib) silam.
Masih ada 10 bulan 15 hari lagi. Semoga, semua bencana di tanah air cepat berlalu. Amin Amin Amin.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar