![]() |
Cover Depan Dari Buku Nulis Itu Dipraktekin |
Judul: Nulis Itu Dipraktekin
Penulis: Tim Wesfix
ISBN: 9786022513957
Tebal: 146 Halaman
Penerbit: Grafindo
Membaca
buku ini, saya jadi senyum sendiri. Teringat istilah NATO
kepanjangan
dari No
Action Talk Only.
Siapa pun bisa menyusun cerita di dalam pikiran kemudian
menceritakannya ke orang lain entah itu keluarga, teman, sahabat atau
rekan kerja. Sah-sah saja. Akan tetapi bagi seorang penulis,
mengarang alur cerita tanpa menghasilkan suatu karya tulis sama juga
bohong. Penulis ya nulis. Ngga
ada ceritanya seorang penulis melamun sepanjang hari, membayangkan
sesuatu, kemudian simsalabim
jadilah cerpen atau novel yang dapat menghipnotis jutaan hati
pembaca.
Meski terlihat
sepele, menulis juga memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Tidak
semudah orang bicara sana-sini. Hambatan terberat seorang penulis
ialah gemar menunda materi yang akan disampaikannya. Padahal bahan
tulisan sudah ada di kepala, tinggal menuliskannya. Entah karena
malas atau terlalu sibuk, pada akhirnya tak satu kata pun berhasil
dibuatnya. Ujung-ujungnya, materi yang mungkin bisa berdampak besar
bagi jutaan pembaca, terbuang percuma. Bagaimana cara menjadi seorang
penulis hebat? Buku “Nulis Itu Dipraktekin” akan menjelaskannya
lebih lanjut. Sesuai dengan judul bukunya, inti daripada penulisan
adalah menulis, menulis dan menulis.
Buku
“Nulis Itu Dipraktekin” memiliki sepuluh materi, yakni test
your passion,
siapkan di meja anda, lima pilar cerita, catch
your ideas!,
memulai novel anda, konsistensi di tengah cerita, memasuki pengunjung
cerita, menghadapi writer's
block,
segala hal tentang penerbitan, checklist
dan
dua bagian tambahan,
yaitu kepustakaan serta tentang penulis buku.
![]() |
Mata Pembaca Dimanjakan Halaman Full Color |
Beberapa bagian awal
buku ini berlaku sebagai penyemangat bagi mereka yang sedang
dirundung kejenuhan atau kebuntuan dalam menulis. Kalimat-kalimatnya
bersifat provokatif. Siapa pun yang membacanya akan terbakar gairah
menulisnya. Ingin cepat-cepat pulang dan segera menulis apa pun yang
ada di pikiran. Bagian tengah hingga akhir lebih banyak mengulas tata
cara menulis cerpen, novel, kerangka karangan dan lain sebagainya.
![]() |
Salah Satu Kutipan dan Ilustrasi |
Keistimewaan
dari buku ini ialah kesepuluh materi tersebut disampaikan secara
singkat, padat dan jelas. Istilah kerennya straight
to the point.
Tidak bertele-tele, langsung tepat sasaran tanpa mengurangi maksud
serta esensinya. Penggunaan kosa kata mudah dimengerti sehingga kita
tidak perlu mengadu alis mata. Disertai pula kutipan-kutipan dari
tokoh penulis ternama seperti Stephen King, Ernest Hemingway dan
kawan-kawan, beragam ilustrasi menarik di atas kertas full color
sehingga kita tidak akan merasa bosan atau jenuh ketika membacanya
meski dalam posisi berdiri sekali pun. Di bagian akhir, sobat akan
menemukan beberapa pertanyaan seperti apa tujuan sobat jadi penulis?
Tulisan bergenre apa yang ingin sobat buat? Di bawah pertanyaan itu
terdapat daftar kosong yang harus sobat isi sendiri. Maksud daripada
dibuatnya daftar ini untuk mengingatkan sobat dikemudian hari nanti
ketika gairah menulis mulai menurun.
![]() |
Daftar Alasan Sobat Jadi Penulis |
Kekurangan buku ini
hanya satu, kurang tebal dan materinya terlalu sedikit. 146 halaman
saya habiskan dalam tempo kurang dari dua jam. Tidak bermaksud
sombong sih. Andaikan buku garapan Tim Wesfix setebal 300 atau 400
halaman, pasti akan saya beli. Berhubung kurang dari 150 halaman, ya
... saya baca di tempat saja. Ilmunya dapat, uang di dompet pun aman.
Hehehe.
![]() |
Cover Belakang |
Menurut saya, buku
ini cocok dimiliki oleh penulis amatir yang baru terjun ke dunia
kata-kata. Sobat belum membacanya atau penasaran? Segera kunjungi
toko buku terdekat di kota sobat, hihihi.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar