Sabtu, 23 Agustus 2014

Nulis Itu Memang Harus Dipraktekin

Cover Depan Dari Buku Nulis Itu Dipraktekin
Judul: Nulis Itu Dipraktekin
Penulis: Tim Wesfix
ISBN: 9786022513957
Tebal: 146 Halaman
Penerbit: Grafindo

Membaca buku ini, saya jadi senyum sendiri. Teringat istilah NATO kepanjangan dari No Action Talk Only. Siapa pun bisa menyusun cerita di dalam pikiran kemudian menceritakannya ke orang lain entah itu keluarga, teman, sahabat atau rekan kerja. Sah-sah saja. Akan tetapi bagi seorang penulis, mengarang alur cerita tanpa menghasilkan suatu karya tulis sama juga bohong. Penulis ya nulis. Ngga ada ceritanya seorang penulis melamun sepanjang hari, membayangkan sesuatu, kemudian simsalabim jadilah cerpen atau novel yang dapat menghipnotis jutaan hati pembaca.

Meski terlihat sepele, menulis juga memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Tidak semudah orang bicara sana-sini. Hambatan terberat seorang penulis ialah gemar menunda materi yang akan disampaikannya. Padahal bahan tulisan sudah ada di kepala, tinggal menuliskannya. Entah karena malas atau terlalu sibuk, pada akhirnya tak satu kata pun berhasil dibuatnya. Ujung-ujungnya, materi yang mungkin bisa berdampak besar bagi jutaan pembaca, terbuang percuma. Bagaimana cara menjadi seorang penulis hebat? Buku “Nulis Itu Dipraktekin” akan menjelaskannya lebih lanjut. Sesuai dengan judul bukunya, inti daripada penulisan adalah menulis, menulis dan menulis.


Buku “Nulis Itu Dipraktekin” memiliki sepuluh materi, yakni test your passion, siapkan di meja anda, lima pilar cerita, catch your ideas!, memulai novel anda, konsistensi di tengah cerita, memasuki pengunjung cerita, menghadapi writer's block, segala hal tentang penerbitan, checklist dan dua bagian tambahan, yaitu kepustakaan serta tentang penulis buku.

Mata Pembaca Dimanjakan Halaman Full Color

Beberapa bagian awal buku ini berlaku sebagai penyemangat bagi mereka yang sedang dirundung kejenuhan atau kebuntuan dalam menulis. Kalimat-kalimatnya bersifat provokatif. Siapa pun yang membacanya akan terbakar gairah menulisnya. Ingin cepat-cepat pulang dan segera menulis apa pun yang ada di pikiran. Bagian tengah hingga akhir lebih banyak mengulas tata cara menulis cerpen, novel, kerangka karangan dan lain sebagainya.

Salah Satu Kutipan dan Ilustrasi

Keistimewaan dari buku ini ialah kesepuluh materi tersebut disampaikan secara singkat, padat dan jelas. Istilah kerennya straight to the point. Tidak bertele-tele, langsung tepat sasaran tanpa mengurangi maksud serta esensinya. Penggunaan kosa kata mudah dimengerti sehingga kita tidak perlu mengadu alis mata. Disertai pula kutipan-kutipan dari tokoh penulis ternama seperti Stephen King, Ernest Hemingway dan kawan-kawan, beragam ilustrasi menarik di atas kertas full color sehingga kita tidak akan merasa bosan atau jenuh ketika membacanya meski dalam posisi berdiri sekali pun. Di bagian akhir, sobat akan menemukan beberapa pertanyaan seperti apa tujuan sobat jadi penulis? Tulisan bergenre apa yang ingin sobat buat? Di bawah pertanyaan itu terdapat daftar kosong yang harus sobat isi sendiri. Maksud daripada dibuatnya daftar ini untuk mengingatkan sobat dikemudian hari nanti ketika gairah menulis mulai menurun.

Daftar Alasan Sobat Jadi Penulis

Kekurangan buku ini hanya satu, kurang tebal dan materinya terlalu sedikit. 146 halaman saya habiskan dalam tempo kurang dari dua jam. Tidak bermaksud sombong sih. Andaikan buku garapan Tim Wesfix setebal 300 atau 400 halaman, pasti akan saya beli. Berhubung kurang dari 150 halaman, ya ... saya baca di tempat saja. Ilmunya dapat, uang di dompet pun aman. Hehehe.

Cover Belakang
Menurut saya, buku ini cocok dimiliki oleh penulis amatir yang baru terjun ke dunia kata-kata. Sobat belum membacanya atau penasaran? Segera kunjungi toko buku terdekat di kota sobat, hihihi.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar