Kamis, 15 Agustus 2013

TESTIMONI: AYAM MERAK VS KAPAL API

KOPI AYAM MERAK
Saya adalah pecandu minuman KOPI dimana dalam sehari bisa menghabiskan tiga – lima gelas berukuran sedang. Saya tidak begitu suka dengan sachet’an yang sudah dicampur dengan gula. Ya.. Saya lebih menyukai minum tanpa gula alias pure black coffee. Alasannya? Karakteristik dari si-kopi masih terasa, selain itu saya takut terkena Penyakit Diabetes, hi3hi. Kali ini saya ingin sharing sekaligus ber-testimoni antara AYAM MERAK VS KAPAL API ...

Jika saya berbicara soal Brand, Ayam Merak tentu ‘tak sebanding dengan Kapal Api yang sudah turun temurun dari generasi ke generasi tetap eksis dan setia menemani anak bangsa disetiap cangkirnya. Keluarga besar saya mulai dari Kakek, Ayah, dan Saya sendiri sampai-sampai mempunyai jargonKopi Ya Kapal Api”, titik. Tidak ada pengecualian. Seperti sebuah Dinasti Kerajaan yang berdiri kokoh dari waktu ke waktu. Namun, karena istri saya nyeletuk, “Ngga mau nyoba kopi itu? Kali aja cocok” jadilah saya tergoda untuk membeli dan mencobanya.

Segi Aroma, menurut penciuman saya, Ayam Merak tidak begitu harum ketimbang Kapal Api. Kapal Api jika diseduh, aromanya seksi dan menggoda orang lain disekitar kita untuk mencari siapa si peminum kopi. Seperti kejadian yang pernah saya alami di kantor, saat itu saya menuangkan kopi dari termos kedalam cup tutup termos dan seketika kesibukan kantor terhenti untuk beberapa detik. Mereka mengendus dan berkata “Siapa nih yang minum kopi ‘ngga bagi-bagi?!

Segi Rasa dan Keasaman, menurut indera pengecap dan lambung saya, Ayam Merak lebih halus (more light) ketimbang Kapal Api. Kapal Api terasa lebih pahit, asam, dan kuat ketimbang sang-kompetitor. Dan sering kali saya merasa mual (eneg) saat minum Kapal Api. Kalau sudah begitu (mual), saya tidak berani menambah satu gelas lagi. Selama saya minum Ayam Merak, belum pernah saya merasakan mual.

Segi Distribusi, didaerah saya (Denpasar Kota), Ayam Merak susah ditemui baik itu di toko, pedagang, ataupun mini-market sekalipun. Saya baru mendapatkannya di Carrefour Imam-Bonjol. Masa iya saya harus ke Carrefour hanya untuk beli kopi doang? Belum macetnya di Teuku-Umar. Belum bensinnya. Lain halnya dengan Kapal Api yang menurut saya cukup mudah ditemui dipasaran.

Kesimpulan: Saya suka dan cocok dengan Kopi Ayam Merak karena rasa, karakter, dan tingkat keasaman yang tidak terlalu kuat. Selama mengkonsumsi Ayam Merak, belum pernah saya merasakan mual (eneg) atau masalah pada lambung saya. Sayangnya, Ayam Merak susah ditemukan di toko-toko kecil, pedagang, bahkan mini-market sekalipun. Andaikan kopi ini lebih mudah dijangkau bisa jadi saya meninggalkan Kapal Api...

25 komentar :

  1. trimakasih gan..saya termasuk pemasar kopi ayam merak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo... Saya menyukai 'racikan' kopi ayam merak, tapi ya itu tadi, distribusinya kurang gencar. Buktinya sampai sekarang, saya masih kesulitan mendapatkan satu kemasan ayam merak. Mungkin ke depannya, saya doakan, distribusinya semakin luas. AMIN :)

      Hapus
    2. ayam merak
      kualitas teruji waktu
      minggu 24 november 2013
      lap tegalega
      kami akan berikan harga terbaik untuk pecinta kopi ayam merak

      Hapus
  2. bagaimna cara mendistributorkan kopi ayam merak soal'y sya jga gan pencinta kopi ayam merak krna d.daerah sya susah mndpatkn kopi ayam merak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo Aci, salam kenal sebelumnya :)
      Waduh.. Kalau ditanya di mana letak distributor Kopi Ayam Merak, saya kurang tahu letak persisnya karena saya hanya sebatas 'konsumen'. Seperti yang sudah saya ceritakan di atas, Kopi Ayam Merak memang sulit ditemukan, hanya terdapat di supermarket besar seperti Lotte Mart atau Carrefour. Bahkan kopi Torabika juga mulai sulit ditemukan...

      Hapus
  3. Wah Masak Sensasi rasa kapal api kalah sama ayam merak... enggak banget gan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo Rendy Setiawan
      Yang saya rasakan sih seperti itu, kapal api lebih pahit ketimbang ayam merak.
      Begitu juga dengan keasaman kopinya.

      Ada lagi yang lebih keras dari kapal api, yakni torabika.
      Kayaknya torabika juga mulai jarang ditemui di pasaran, ya?

      Terima kasih sudah berkomentar di sini, Rendy Setiawan.
      Jangan kapok-kapok, ya :)

      Best Regards,

      Hapus
  4. Salatiga banyak sekali yang jual ayam merak...kami sekeluarga juga suka banget minum kopi ayam merak..sampe anak2 saya aja doyan banget:) saya kepengen bikin kedai kopi yang khusus menyajikan kopi ayam merak...kali aja kopi ayam merak mau kasih sponsor:) he he he...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo Rara...
      Kedai kopi ayam merak?? Wah.. Itu ide yang menarik!
      Soal sponsor, tunggu saja kedatangan team marketing ayam merak.
      Masa iya tidak bergerilya seperti ABC atau Kapal Api?
      Apalagi kata Rara di Salatiga banyak konsumen setianya...

      Salam kenal, Rara ^_^

      Hapus
  5. maaf mau tanya kadar kafein dalam kopi ayam merak berapa persen ya? saya cari2 tpi ga nemu2. trmksih

    BalasHapus
  6. menurut saya kopi aroma kopi ayam merak lebih kuat, tetapi untuk rasa masih kuat kopi kapal api. saya sendiri menggunakan keduanya sekaligus dengan perbandingan 1 : 1.
    aroma dapat, rasa juga dapat. mantap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo,

      Maksudnya perbandingan 1 : 1 itu antara Kapal Api sama Ayam Merak dicampur pada gelas yang sama, gitu? Hemm, belum pernah coba sih. Tapi kayaknya menarik dan patut dicoba ...

      Hapus
  7. gak salah tuh,? bukan nya dluan ayam merak drpd kapal api?

    BalasHapus
  8. Susah dapetnya kopi ayam merak ini.. Enak padahal

    BalasHapus
  9. benar sekali.. saya sangat suka kopi " ayam merak ", untuk rasa dan kualitas saya rasa lebih unggul ketimbang kopi " kapal api " atau yang lainnya, apalagi kopi ayam merak ini kita campur menggunakan susu, wah rasanya sangat luar biasa, saya sudah mencoba beberapa produk, semua rata2 hampir mempunyai karakter rasa yg sama dengan kopi " kapal api " kecuali ada kopi " exelso " yg hampir menyerupai "ayam merak " tetapi memiliki harga yang terbilang lbh mahal dari pada ayam merak.. sayangnya iklan dan distribusi nya ayam merak sangat jauh dari standar, sehingga kopi enak sekelas ayam merak ini kurang begitu populer dikalangan masyarakat.

    BalasHapus
  10. Saya sependapat sama kak darwin, kopi ayam merak memang lebih halus. Saya suka sekali dgn kopi ini. Tp untuk mendapatkannya itu perlu perjuangan, susah dicari soalnya skrg di kota cimahi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo Razie Kamil,

      Iya, bener banget. Kopinya memang enak tapi perjuangan untuk mendapatkannya itu yang gak kira-kira. Beberapa waktu lalu stok di Bali khususnya di Denpasar udah lumayan gampang didapat. Tapi sekarang balik lagi, jadi sulit dan langka. Apa mungkin gegara melemahnya rupiah ya ? Jadi produksinya tersendat ?

      Terima kasih banyak telah berkenan meninggalkan jejak di sini,
      salam

      Hapus
  11. Salut testimoninya Gan, berani benturin brand head to head ! Tapi ane sepakat KAM lebih enak dari KKA. Pengin hijrah kopi tapi gak nemuin di pasaran.
    Kopi Ayam Merak ternyata ketemu di toko*edi* & buka*apa* tapi yg kemasan 200gr bubuk kopi no sugar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo,

      Bukan soal berani atau tidak berani, tetapi, menurut indera perasa saya seperti itu. Murni perkataan dari konsumen.

      Saya pun kurang mengetahui, kenapa Ayam Merak belakangan ini makin sulit ditemui. Padahal segi kualitas dan rasa, bisa dibilang, amat baik.

      Sebagai penggemar kopi, saya hanya bisa berharap Ayam Merak terus berproduksi demi terhidangnya secangkir kopi nikmat di tiap momen istimewa penikmatnya.

      Hapus
  12. Iya tuh, ortu saya juga selalu request cariin kopi bubuk ayam merak. Kira2 bisa di cari info nya gak perusahaannya, biar mereka tau pencintanya banyak

    BalasHapus
  13. Ayam merak bukannya suda discontinue?

    BalasHapus
  14. Gan.,boleh juga ya kasih komentar. Menurut saya untuk kopi yang sudah ada brand dipasaran umum. KAM lebih oke dibandingkan KKA. Tapi sekarang memang agak sulit cari KAM dipasaran.

    Tapi kalau boleh kasih saran, sesekali agan coba kopi2 kualitas tinggi khas daerah2 di indonesia. Luar biasa gan, ternyata indonesia kita surganya kopi.

    Berikut kopi yang pernah ane coba yang rasanya mengalahkan kopi yang kita bahas di atas :
    1. Kopi Arabica Gayo
    2. Kopi Ulee kareeng
    3. Kopi AA jambi
    4. Kopi Arabika/robusta Sidikalang
    5. Kopi Arabika Lembah Baliem Wamena
    6. Kopi Arabika/Robusta Semende/Semendo Sumsel

    Semuanya ada juga yg versi luwak liarnya (kecuali AA jambi dan Wamena, blm pernah nemu)

    Buat agan yg gampang mual, ane rekomendasikan Kopi Semendo Cap Bintang Muara Enim Sumsel. Rasanya paling lembut cetar membahana dan ramah dilambung.

    Selamat Hunting Gan..

    Salam Coffee Lovers :)

    BalasHapus
  15. Numpang komentar ya gan..

    Menurut ane KAM dan KKA rasanya lebih mantap KAM. Tapi ya itu tadi sekarang agak susah cari KAM dipasaran.

    Tapi kalau boleh kasih saran, coba deh kopi2 kualitas tinggi khas daerah2 di indonesia. Ternyata indonesia surganya kopi.

    Berikut kopi2 yang pernah ane coba dan rasanya menurut saya mengalahkan kopi yang kita bahas diatas,

    1. Kopi Arabika Gayo
    2. Kopi Arabika Sidikalang
    3. Kopi AA jambi (merk)
    4. Kopi Arabika/Robusta Semendo/Semende Sumsel
    5. Kopi Arabika Lembah Baliem Wamena
    6. Kopi Ulee Kareng Aceh

    Semua ada juga yg versi luwak liar (kecuali AA jambi dan Wamena, blm pernah nemu)

    Buat agan yg gampang mual, ane rekomendasikan kopi semendo cap bintang muara enim atau cap tunggu tubang semendo, rasanya mantap cetar membahana dan ramah di lambung :)

    Jangan males2 explore kopi ya gan.. indonesia kaya rasa kopinya. Hehehe..

    Salam Coffee Lovers :)

    BalasHapus
  16. Kayaknya bener udah discontinue ya? Sedih.. teman2 kantor pada beralih ke TOP kopi untuk yang sachet karena di surabaya cari ga pernah ketemu lagi... untuk kopi racikan sendiri, saya juga ga tahan kalau yang asamnya tinggi (bisa mual) selama ini saya cocok excelso yang seri robusta gold. Mantabbb

    BalasHapus