(Selasa, 11/2) Hari ini, saya hendak menuju Bandar Udara Ngurah Rai untuk kembali ke
Bandung setelah menghabiskan masa liburan terhitung hari Sabtu (8/2) kemarin. Karena
posisi saya cukup jauh ke Airport,
saya memutuskan naik Bus Sarbagita aja
lah ketimbang taksi –setau saya naik taksi dari Sanur ke bandara bisa habis
IDR.150.000-. Itu pun minimal, bisa lebih-.
Kalau naik Sarbagita, rencananya,
saya mau turun di halte terdekat Airport
lantas melanjutkan perjalanan on foot
alias jalan kaki, menempuh waktu sekitar 45 menit sampai 1 jam. Tergantung
langkah kita. Kalau nyerah diperjalanan, ya ... terpaksa naik taksi. Tapi, paling
ngga kan sudah ngirit biaya transport,
hehehe. Harga tiket Sarbagita IDR.3.500/orang. Naik taksi dari halte sampai ke
depan terminal keberangkatan domestik, taruhlah jelek-jeleknya IDR.50.000.
Berarti saya bisa menghemat IDR.96.500. Lumayan toh?
Jam 10.00 wita, Saya
sudah duduk manis di halte dekat SMA N 9. Sepuluh menit menunggu, datang lah bus
yang dinanti. Bus menepi, pintu samping kiri otomatis terbuka dan petugas tiket
menanyakan tujuan saya kemudian mempersilahkan masuk.
Di dalam Bus, saya
berpesan ke petugas dan jawaban nya sungguh luar biasa mengejutkan !
Saya: “Bli.. Saya turun di halte dekat bandara
ya”
Petugas: “Ya.. Ini ‘da ke Airport”
Saya: “Hah ... ?! Emang
bus nya masuk ke Airport ?”
Petugas: “Iya ... masuk Airport”
Saya: “Weh ... Sejak
kapan?”
Petugas: “Yaaa ... Ada kali
sebulan, tapi masih tahap percobaan”
Saya: “Ohh ... Gitu ya.
Wah istimewa dong. Hebat”
Jelas ... Saya
kegirangan ngga jadi jalan kaki
-hehehe-.
SARBAGITA MASUK AIRPORT NGURAH RAI |
Sepertinya memang benar
bahwa trayek ini masih tahap percobaan. Buktinya, sewaktu saya turun, tidak tersedia
halte khusus seperti pada umumnya. Aneh lagi, pada waktu itu, saya lihat ada
satu orang yang ingin naik, kenapa tidak diperbolehkan naik ya? Apakah bus
dengan trayek Airport khusus drop off
saja? Entahlah. Setelah menurunkan saya dekat terminal kedatangan, bus itu segera
putar balik, keluar dari kawasan Airport.
Bapak Baju Cokelat Itu Ingin Naik Tapi Tidak Diperbolehkan, hihihi |
Kalau saya lihat papan
penerangan pada halte, memang ada trayek khusus ke bandara. Entah kapan bisa
direalisasikan.
Jika nantinya Sarbagita -terserah
mau pakai Bus ukuran sedang atau besar- bisa masuk Bandar Udara Ngurah Rai,
saya sangat mendukung 100 persen plus angkat 4 jempol ! Apa alasannya? Ya jelas
lah ... biar dapet transport murah ! Kalau naik taksi, harganya selangit,
menguras isi dompet. Belum liburan aja udah dipalak taksi.
Lebih bagus lagi, ke
depan nya disediakan trayek ke tempat-tempat strategis dan terintegrasi dengan
jalur Sarbagita lain nya. Wah ... Makin TOP tuh !
Serius bisa masuk bandara??? Kalau gitu coba ah, soalnya saya disanur kalau ke bandara sendiri tanggung naik taksi. Tanggung juga minta dianterin ortu. Makasi infonya ya. Berharga bgt
BalasHapusHallo ...
HapusIya serius ! Awalnya juga saya ngga percaya kalau Sarbagita masuk bandara. Nyatanya emang masuk tuh. Itu di foto pertama -paling atas- saya ambil sewaktu bus masuk gate bayar karcis bandara. Kalau foto yang kedua, sewaktu bus putar balik keluar kawasan bandara.
Sebelum naik bus, coba tanyakan ke petugas tiketnya dulu. Bli ... Masuk bandara ngga?
Di internet sendiri, sudah beredar beritanya bahwa Bus Sarbagita masuk bandara. Coba check link ini http://travel.kompas.com/read/2013/06/30/1939157/Asyik.Trans.Sarbagita.Layani.Rute.Bandara.Ngurah.Rai.Mulai.1.Juli
kak, tahu informasi lagi enggak sekarang sudah bisa melayani orang dari bandara menuju sanur? makasi
BalasHapusSeharusnya bisa! Saya bilang 'seharusnya' karena belum pernah mencobanya. Kalau toh pun tidak bisa, kita bisa ikut bus yang melewati kawasan Bandara kemudian pindah ke lajur sebaliknya.
HapusMasa iya namanya penumpang ngga boleh naik sih? Kan lucu
hello mas, kalo dari bandara ga bisa naek bis sarbagita ya?
BalasHapusSeperti yang telah saya sampaikan di atas, 'seharusnya' bisa karena saya sendiri belum pernah mencobanya. Setahu saya, Bus yang masuk kawasan Bandara itu Bus rute BatuBulan - Nusa Dua. Terakhir saya naik dengan rute sebaliknya (Nusa Dua-Batu Bulan) tidak masuk airport.
HapusKalau mau, kita naik Bus yang masuk ke airport lantas turun di halte terdekat kemudian ganti jurusan ke arah sebaliknya. Tak apalah rugi Rp. 3.500,- ketimbang naik taksi?
Di Indonesia selalu kurang informasi seperti ini. Berita terakhir yang saya baca, tingkat pengangkutan Trans Sarbagita masih terlalu rendah sehingga mau dievaluasi. Saya takutnya proyek pengembangan rutenya tak jadi dilanjutkan nantinya. Petanya saja tidak bisa diandalkan, lebih pada peta rancangan proyek dibanding peta rute yang operasional. Makanya saya bikin peta rute sendiri berdasarkan pengamatan pada saat liburan tahun lalu: http://www.id.traveldonk.com/2014/08/trans-sarbagita-secercah-harapan.html
BalasHapusAkhir tahun ini saya bakal kembali ke Bali. Kira-kira masih masuk bandara gak ya busnya?
Hallo Dwi Santosa,
HapusMenurut saya, pemerintah Bali bisa dibilang 'terlambat' dalam membangun transportasi massal. Kenapa bisa dikatakan demikian? Lihat saja, masyarakatnya saat ini hampir seluruhnya sudah memiliki kendaraan pribadi. Jika demikian, lantas, siapa yang jadi penumpangnya? Lain cerita kalau sedari awal pemerintah Bali fokus menyediakan transportasi umum yang terintegrasi antara satu daerah dengan yang lainnya. Mungkin akan lain cerita.
Setahu saya, proyek pertama adalah jalur Batu Bulan - Nusa Dua PP dengan menggunakan armada bus besar. Disusul kemudian mini bus yang melayani kota - GWK PP dan terakhir angkutan pengumpan (angkot). Menariknya, sejak awal diresmikan trayek angkot sampai sekarang tahun 2014 masih bebas biaya alias GRATIS.
Feeling saya hingga dua tahun ke depan, Bus Trans Sarbagita masih terus melayani tujuan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai. Tapi sejauh pantauan saya, hingga saat ini dinas perhubungan atau instansi terkait belum menyediakan halte khusus Sarbagita seperti disepanjang By Pass Ngurah Rai. Masih berupa posko kecil seperti pos satpam. Entah, apakah masalahnya terbentur dengan pihak bandara atau bagaimana, saya kurang paham betul.
Sungguh sayang jika ke depannya transportasi massal seperti Sarbagita ditiadakan. Karena potensinya masih bagus asalkan rute yang dilayani saling nyambung atau tidak terputus. Penumpang kan cari nyaman. Kalau sudah nyaman, saya yakin, akan banyak masyarakat yang beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal.
Pertanyaan bagusnya, tepatbya dimana sih ini posko d area airport. Sudah 2 kali lewat airport Ngurah Rai dan tanya sm sekuriti disana, jawabannya gak jelas dan akhirnya gak ketemu poskonya. Boleh share tempatnya pasbya dimana? Suwon saestu
Hapus