Rabu, 30 April 2014

MOTOR INI JADI PUSAT PERHATIAN DI SEPANJANG JALAN

Sudah jadi kebiasaan saya ketika berkendara rutin melihat kaca spion kanan-kiri kendaraan. Entah itu ketika saya mengendarai sepeda motor atau pun mobil. Kaca spion itu punya banyak manfaat dan penting sekali lho! Contoh dua manfaatnya, seperti: saya dapat mengetahui situasi dan kondisi kendaraan di belakang saya. Kali aja ada kendaraan lain (sepeda motor, mobil, bus atau truk) lagi nyalip lewat lajur kiri secara ugal-ugalan, paling tidak saya bisa cepat me-respon apa yang harus segera dilakukan. Selain itu, dari kaca spion juga lah kita bisa mengetahui ada-tidaknya kendaraan yang sedang menguntit, dan masih banyak contoh manfaat lain yang tak mungkin dibahas satu persatu.

Dari kaca spion pula, saya yang sedang mengendarai motor kesayangan dengan kecepatan tak lebih dari 40 km/jam, menangkap sebuah sosok sepeda motor aneh sekaligus misterius, Selasa (29/4) siang di Jln. By Pass Ngurah Rai Sanur seberang SMP 9.


Motor itu beroda tiga dan memiliki atap seperti layaknya mobil. Dalam hitungan waktu sepersekian detik itu sembari terus memicingkan mata ke arah spion, saya coba menerka, menebak, jenis motor apakah gerangan di belakang saya ini. Masa bajai? Sejak kapan bajai-nya Betawi masuk Denpasar? Berarti bukan.

Motor Piaggio-kah? Tapi rasanya bukan. Memang ada sih jenis motor Piaggio yang beroda tiga, tapi ngga ada atapnya. Motor China-kah? Bukan ah, wong motor ini ngga ada gerobaknya!

Nyerah deh! Berarti hanya ada satu cara untuk mengetahuinya, yaitu menunggu sampai si motor lewat dan melihatnya dari belakang!

Saya perlambat laju kendaraan, dan WUZZZ ...
Motor itu mendahului saya santai ...
Masalahnya justru saya yang terperangah, motor apaan nih!


Sobat bisa lihat sendiri 'penampakannya'. Pria paruh baya berkewarganegaraan asing itu 'menyulap' motor matic Honda Spacy-nya sedemikian rupa hingga terlihat unik sekaligus nyentrik. Berbagai macam aksesoris pun melekat di badan motor, seperti box kecil berwarna biru muda, papan surfing di atas atap, selembar spanduk kecil berwarna hijau bergambar icon SMILE bertuliskan “Smile No Brake Ur Face” dan sebuah kertas laminating tertulis “For Sale, Made To Order”. Namun sayang, nomor ponsel dan alamat email-nya tidak terlihat begitu jelas karena pada saat pengambilan gambar, si pengendara tengah melaju.




Tak hanya beragam aksesoris, bentuk rangka yang mengelilingi motor pun cukup menarik. Sampai sekarang saya masih penasaran, sebenarnya rangka itu berbahan kayu rotan, bambu, atau apa sih? Karena warnanya senada dengan rotan dan bambu. Tapi, kalau dipikir-pikir lagi, memangnya ada, bambu atau rotan bisa melengkung bercabang-cabang seperti itu? Ah, kayaknya itu pipa besi yang dibubuhi warna cat senada dengan kayu rotan atau bambu.



Perhatikan juga cara si bule mengendarai motornya, asoyyy geboyy ... kedua kakinya bisa selonjoran memijak sebuah pedal.

Meski ia bule, di atas atap motornya, berkibar dua bendera merah putih. Luar biasa! Orang bule saja cinta tanah air Indonesia, kenapa kita yang notabene berasal, tumbuh berkembang dan hidup di Bumi Pertiwi malah menghujatnya?

Tak ayal disepanjang jalan raya yang ia lewati menarik perhatian para pengendara dan pejalan kaki. Saya perhatikan, mereka yang melihat sosok motor ini sampai melongo lantas menuding-nuding. Hebat betul si bule mendadak jadi pusat perhatian layaknya artis ternama. Berarti tak perlu naik mobil Ferrari atau Lamborghini dulu untuk jadi perhatian, naik motor ini saja sudah cukup.

Tapi, kalau motor ini mau isi bensin atau service, bagaimana caranya ya? 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar