Hugo Chavez Malaikat Dari Selatan by Tofik Pram |
Rafael
Hugo Chavez Frias atau Hugo Chavez, siapa tak mengenalnya? Saya
yakin dan percaya nama itu terdengar sangat familiar di masyarakat seluruh penjuru
negeri. Menurut saya, Ia adalah salah satu tokoh terhebat sepanjang masa. Ia sukses mengangkat
harkat dan martabat Venezuela dari lembah keterpurukan. Tidak hanya itu, ia
juga berhasil merangkul negara-negara Amerika Latin dan negara lain untuk
menjadi suatu negara yang mandiri, lepas dari campur tangan Amerika Serikat. Sahabat
terdekatnya pun tidak main-main. Sebut saja beberapa diantaranya Fidel Castro, Che Guevara dan Mahmud
Ahmadinejad. Melihat deretan nama mereka saja, saya sudah terbelalak karena
menaruh hormat yang sangat. Konon tersiar kabar, sepak terjang kepemimpinan dan
aksi Hugo Chavez membuat para penghuni gedung putih kelabakan seperti cacing
kepanasan! Aksi seperti apa yang dilakukan Hugo Chavez selama hidupnya
sampai-sampai negara Paman Sam ‘kepanasan’?
Tofik Pram lewat
bukunya, “Hugo Chavez Malaikat Dari
Selatan” akan menjelaskan semua kisah perjalanan hidup Hugo Chavez mulai
dari masa kecil, remaja, hingga akhir hayat hidupnya. Saya juga menyukai gaya
kepenulisan sang penulis yang tegas dan lugas dengan disertai berbagai macam informasi
menarik yang mengejutkan tentang kebiadaban negeri Paman Sam.
Kalimat yang pernah dilontarkan
Hugo Chavez kepada Amerika Serikat juga disisipkan ke dalam buku ini, beberapa
diantaranya:
#. Kau Adalah Seekor Keledai, Tuan Berbahaya
Kalimat ini untuk mantan
Presiden AS, George W. Bush. Chavez berkali-kali menyebut Bush sebagai seorang
pengecut, pembunuh, pelaku kejahatan genosida, dan pemabuk.
#. Kemarin Setan Itu Ada Di Sini. Tepat Di Sini Dan
Baunya Tercium Seperti Belerang
Kalimat ini juga
dialamatkan kepada Bush, ketika Chavez berbicara di depan sidang majelis umum
PBB pada 20 September 2006.
#. Jangan Macam-Macam Denganku, Condeleezza
Chavez melontarkan
kalimat ini pada 19 Februari 2006, sebagai jawaban atas pernyataan mantan Menlu
AS, Condoleezza Rice, yang menyebut Venezuela sebagai sebuah ancaman bagi
demokrasi regional.
#. Pergi Ke Neraka Yankee Brengsek!
Pada 11 September 2008, Chavez
mengusir Dubes AS untuk Venezuela, Patrick Duddy, sambil mengucapkan kalimat
makian tersebut. Aksi ini dilakukan Chavez sebagai bentuk solidaritas terhadap
Bolivia yang telah melakukan hal yang sama beberapa hari sebelumnya.
#. Kau Punya Ekor Dan Telinga Babi. Kau Juga Mendengkur
Seperti Babi. Kau Memang Seekor Babi
Chavez melontarkan
kalimat ini pada 16 Februari 2006 ketika mengomentari lawan politik yang
bersekutu dengan Amerika dalam pemilu Presiden yang akan berlangsung awal
Oktober.
Sedangkan komentar dari
beberapa tokoh tanah air setelah membaca buku ini:
“Buku tentang Chavez ini sebaiknya menjadi bacaan wajib, kecuali bagi
para penghianat bangsa yang sudah tentram dan makmur untuk sementara waktu
sebagai boneka-boneka kapitalis global” (Sujiwo Tejo, Dalang, Seniman,
Penulis Buku).
“Hugo Chavez itu manusia modern setengah nabi (semi-profetik). Ia
pemimpin pemberani yang nyalinya tidak ciut berhadapan dengan koalisi kekuatan
oligarki-kapitalistik dunia. Hugo Chavez bersemayam dalam pikiran dan hati
rakyat Venezuela. Sedangkan pemimpin Indonesia hanya bersemayam di hati para
petinggi dan pengurus partai politik yang serba palsu dan bergincu” (Andar
Nubowo, Dosen Hubungan Internasional FISIP UIN Jakarta, Direktur Public Virtue
Intitute).
“Tugas manusia adalah mengubah sejarah, bukan sekedar
menginterpretasikan dunia. Penderitaan dan ketidakadilan harus dilawan, bukan
sekedar direnungi. Keberanian dan kecerdasan menjadi jantungnya. Itulah Chavez,
dan ia sudah menunaikan tugasnya sebagai manusia! Hasta La Victoria Siempre El
Presidente Chavez!” (Fadjroel Rachman, Aktifis Sosial).
Bagaimana komentar saya setelah membaca buku ini?
“Saya menganjurkan sobat untuk membeli dan membacanya! Wajib! Sangat
disayangkan jika buku berkualitas macam ini tidak sobat miliki. Kita jadi tahu,
seperti apa dan bagaimana cara busuk Amerika untuk menguasai dunia! Negeri
Paman Sam itu sudah seperti Dajjal saja!” (Darwin Arya, Blogger).
Tidak ada komentar :
Posting Komentar