Selasa, 17 Desember 2013

KEJADIAN ITU BERAKHIR ANTIKLIMAKS

sumber: google
Saya TAKJUB dengan pengendara sepeda motor di Kota Bandung! Gaya mengendarainya sungguh ekstrim dan luar biasa hebatnya! Kelincahan pengendara mengocek motor di tengah padatnya arus lalu lintas bisa jadi lebih hebat ketimbang aksi salip-menyalip Valentino Rossi atau Lorenzo di lintasan sirkuit MotoGP.

Saya perhatikan, jalan raya sudah seperti ajang kontes adu balap motor. Para pengendara saling adu serobot, tidak mau mengalah dan mementingkan ego masing-masing. Bertindak ugal-ugalan membahayakan keselamatan pengendara lain. Siapa cepat dan paling jago meliuk-liuk di jalan dialah pemenangnya. Hukum rimba berlaku. Pengendara lelet? Bersiaplah dipepet atau di klakson pengendara lain. Semakin dekat dengan maut dan berhasil melewatinya, semakin bangga. Seperti ada kepuasan batin tersendiri yang tak ternilai harganya. Melanggar aturan rambu lalu-lintas pun mereka anggap sepele. Itu di Bandung, bagaimana kalau di Jakarta? Wah.. saya tidak berani membayangkannya!

Meski mereka berkendara seperti kerasukan setan, ajaibnya, saya jarang menemui kecelakaan lalu lintas akibat perbuatan mereka sendiri. Sakti, bukan?


“Sepandai-Pandainya Tupai Melompat, Pasti Akan Jatuh Juga”

Senin siang (16/12), Telah terjadi kecelakaan melibatkan 2 pengendara sepeda motor jenis bebek dan matic di Jl.Kiaracondong. Kronologinya: Pengendara sepeda motor bebek melaju dari arah Kiaracondong mengarah SoekarnoHatta. Sedangkan pengendara matic dari arah sebaliknya dan melakukan U-Turn di dekat Borma.

Setelah U-Turn, mungkin si pengendara matic terlalu ke tengah jalur atau bagaimana, disikatlah dia oleh pengendara sepeda motor bebek, BRUAKKK! Terpental lah mereka sejauh kurang lebih 2 hinga 3 meter dari titik benturan.

Warga di sekitar tempat kejadian langsung berhamburan mengevakuasi pengendara beserta sepeda motor ke bahu jalan agar tidak mengganggu arus lalu lintas.

Setelah memastikan tubuh mereka tidak ada luka serius, mereka kemudian memeriksa kendaraan masing-masing apakah ada kerusakan cukup parah atau tidak. Jika saya melihat reaksi mereka sih, sepertinya tidak ada luka atau kerusakan yang serius. Untunglah.

Cek badan sudah, cek sepeda motor juga sudah, sekarang menenangkan shock pasca kejadian nahas. Saya lihat, hampir bersamaan mereka mengambil sebungkus rokok dari saku celana, menyalakan sebatang, mengisapnya dalam, lalu dihembuskannya asap tembakau itu ke udara penuh nikmat. Melihat aksi mereka, saya jadi teringat sewaktu mengalami kecelakaan di kota pudak beberapa tahun lalu dan saya juga melakukan hal yang sama untuk menghilangkan panik, ngerokok. He2He.
 
Kedua Pengendara Tengah Memeriksa Kendaraannya Masing-Masing
Tak lama kemudian, salah satu diantara mereka datang menghampiri. Inilah moment menegangkan. Ponsel saya aktifkan ke video camera. Bersiap merekam apapun yang akan terjadi. Keduanya mulai berbincang. Saya bersiap merekam dan berlari mendatangi mereka untuk mendapatkan gambar bagus (kebangetan :p).

Ekspresi mereka terlihat santai. Jauh dari kata tegang. Mereka lantas bersalaman lalu melanjutkan perjalanan. “Lho? Kok endingnya gitu?” batin saya. Ngga ada adu jotos, maki-maki, atau apa gitu kek? Tidak ada teriakan warga “BAKAR.. BAKAR!”. Saya tidak tahu pasti, apa yang mereka bicarakan. Apakah keduanya merasa bersalah? Bisa jadi. Ending yang kurang seru namun patut ditiru. Menyelesaikan masalah TANPA ribut-ribut.

Menurut pengalaman saya di Surabaya ataupun di Denpasar. Seringkali, kejadian kecelakaan berakhir ricuh. Ada yang saling mengumpat habis-habisan, ada yang dorong-dorongan kemudian adu jotos, ada yang pura-pura merintih kesakitan (padahal ngga sakit sama sekali), ada yang jalannya sok-sok pincang terseok-seok, bahkan ada yang pura-pura pingsan tergeletak di tengah jalan dan tidak sadarkan diri! Serius..!! Tujuannya apalagi kalau bukan MEMERAS isi dompet dan isi ATM!! Mereka pikir kesempatan dalam kesempitan, mumpung lagi kejadian, kapan lagi dapat duit banyak? Dasar.


Ternyata, dibalik kesaktian warga Bandung dalam mengendarai sepeda motor yang terkesan ugal-ugalan dan kesetanan, bisa juga mereka menyelesaikan masalah tanpa harus adu fisik. Salut!

Tidak ada komentar :

Posting Komentar