Rabu, 01 Januari 2014

SELAMAT DATANG 2014

SELAMAT TAHUN BARU 2014
Bagaimana acara sobat semalem? Seru? Saya tidak ikut merayakan malam pergantian tahun, di rumah saja sendirian sambil utak-atik AutoCAD. Kedua orangtua masih di Surabaya beres-beres rumah persiapan pindahan balik ke Bandung beberapa hari lagi. Sedangkan my ‘lil brotha Turin di Jakarta. Info terakhirnya, dia lagi asik praktek bikin wedang ronde –sejenis minuman tradisional yang didominasi rasa jahe sehingga tubuh terasa hangat-- di kamar kostnya dan hasilnya gagal! Kebanyakan masukin gula aren alias kemanisan, ha3ha. It’s OK Brotha, next time you’ll better! Namanya juga learning by doing, no body perfect at the first time.


Pergantian malam tahun baru dua tahun kemarin (2011 ke 2012 dan 2012 ke 2013), saya habiskan di pantai Sanur Bali bersama kekasihku, Ruth menonton pesta kembang api. Beuhh.. waktu itu, asap kembang apinya ngga karu-karuan bikin sesak. Tidak hanya itu, ribuan orangpun berdiri menyemut disepanjang bibir pantai menyaksikan keindahan gemerlap warna-warni di udara. Tapi, lama lama saya berpikir juga dan merasakan bahwa ikut-ikutan acara tahun baruan kurang cocok bagi saya yang tidak begitu suka dengan keramaian.

Atas pertimbangan itulah, jadinya –semalem-- saya duduk manis di teras halaman belakang rumah menghadap layar laptop sembari utak atik gambar di AutoCAD sampai jam 23an. Menjelang detik-detik pergantian tahun, saya sudah berbaring di atas tempat tidur, he3he. Tumben malam ini ingin tidur cepat, biasanya selama ini suka begadang sampai shubuh.

Biasanya, tahun baru identik dengan doa, harapan dan rencana. Sebetulnya saya sendiri kurang sependapat dengan ‘tradisi’ itu. Berarti semangat dan tujuan hidup kita bergantung pergantian tahun, dong? Kenapa doa, harapan dan rencana itu ngga dipanjatkan sewaktu hari biasa?

Saya pikir, umur bumi semakin lama semakin tua –begitu juga dengan kita yang setiap tahun merayakan hari ulang tahun--, bertambahnya usia semakin kacau. Lihat saja bencana di mana-mana, tingkat kriminalitas semakin meningkat, modusnya pun kian mengerikan. Jika saya baca berita baik itu koran, melihat televisi, maupun internet, orang jaman sekarang menghilangkan nyawa seseorang sudah seperti bunuh hewan/binatang saja tanpa kenal belas kasihan atau berpikir panjang. Langsung main tebas, ngga memandang siapa yang menjadi korbannya. Entah itu orang tua, saudara/keluarga, anak, rekan kerja, dst. Makin hari, makin biadab. Bahkan beberapa diantaranya kasus pembunuhan dipicu masalah sepele, seorang anak membunuh orang tua karena tidak dibelikan sepeda motor baru, seorang anak tewas tenggelam karena sang ibu asik bbm-an, seorang remaja membunuh ketika cintanya ditolak, dan lain sebagainya. Duh.. ampun deh. Tidak hanya kriminalitas saja yang ‘sadis’, bidang ekonomi, persaingan antar perusahaan, tingkat kebutuhan hidup layak, semua bidang bertambah sulit/susah. Pertanyaannya, sudah siapkah kita bersaing ketat dengan orang lain? Sudah siapkah kita denga tantangan di masa akan datang? Mau tidak mau harus SIAP. Siap menerima semua tantangan dan kenyataan yang ada –termasuk kegagalan, miskin, kalah saing, dst--.

Kalaupun saya didesak dan ditanya, apa doa, harapan dan rencana di tahun 2014? Sederhana, cuma 3 saja. Pertama, saya ingin serius kerja dengan hasil yang memuaskan. Kedua, menikah dan ketiga, menguasai program AutoCAD biar bisa membuka pintu kesempatan saya masuk ke perusahaan infrastruktur ataupun sejenisnya. Mudah-mudahan tercapai, AMIN.. AMIN.. AMIN.

Bagaimana dengan doa, harapan dan rencana sobat di tahun ini?

Tidak ada komentar :

Posting Komentar