Minggu, 27 April 2014

SAMBALNYA SUPER PEDAS TAPI BIKIN PENASARAN SEKALIGUS NGANGENIN

Nasi Tempong Condong Raos Denpasar Bali
Di Bali, ada satu jenis kuliner andalan ketika saya dan kekasih ingin menyantap makanan super pedas. Hidangan ini bernama Nasi Tempong. Saking pedasnya, banyak orang mengatakan bahwa sehabis makan rasanya seperti digampar -ditabok bahasa prokem Betawi, ditampar bahasa Indonesianya-! Tidak percaya? Kalau besok-besok main ke Bali, bisa dicoba dan dirasakan sendiri sensasi tamparan hidangan asal Banyuwangi satu ini. Dijamin seru! Apalagi melihat ekspresi orang yang belum pernah mencicipi Nasi Tempong.


Seperti Inilah Suasana Nasi Tempong Condong Raos Tiap Hari. Selalu Ramai Dikunjungi Para Pembeli Setia

Salah satu warung Nasi Tempong langganan kami adalah Condong Raos. Lokasinya berada tak jauh dari kompleks makam Jln. Imam Bonjol mengarah ke Tiara Grosir Monang Maning atau persisnya di Jln. Gunung Batukaru No.1, Denpasar. Mereka buka mulai pk.19.00 Wita hingga menjelang tengah malam. Tiap hari, tempat ini selalu penuh sesak oleh para pembeli setia. Harga yang dipatok pun terbilang murah. Seporsi nasi dengan pilihan lauk ayam goreng, lele goreng dan ikan asin dibanderol Rp.7000/porsi. Sedangkan lauk tahu tempe dikenakan Rp.6000/porsi. Minuman teh panas atau dingin hanya Rp.1000 dan jeruk panas/dingin hanya Rp.2000. Kerupuk putihnya cukup membayar Rp.500/biji.

Daftar Harga Makanan Nasi Tempong Condong Raos
Sabtu (26/4) malam kemarin, kami mengajak serta Elly dan Soraya untuk menjajal sendiri kedahsyatan sambal Condong Raos. Mereka adalah rekan kerja sekaligus sahabat. Awalnya, Si Soraya sempat mengeluh karena sambal yang diberi terlihat sedikit. “Mbak Ruth, sambalnya kok sedikit? Nanti boleh minta nambah ngga?” ujarnya. Kekasih saya lantas berujar, “Lho, dicolek dulu sambalnya sedikit. Pedes banget lho, Sor. Nanti kalau kurang, boleh minta lagi kok ke mas-nya”. Benar saja, begitu si Soraya mencolek kuah sambal, kedua matanya langsung terbelalak! Itu baru kuahnya, bagaimana sambalnya? “Weh, Mbak Ruth, sambalnya pedes banget!” pekiknya. Saya yang mendengar dan memperhatikan ekspresinya hanya tersenyum cekikikan. Seperti saya bilang sebelumnya, pokoknya seru ngeliatin ekspresi orang yang baru pertama kali mencicipi Nasi Tempong racikan warung Condong Raos.

Elly lagi asik makan
Soraya Kepedesan
Setengah perjalanan menghabiskan sajian Nasi Tempong, mereka berdua mulai megap-megap kepedesan. Cucuran keringat terlihat jelas membasahi hampir seluruh muka. Segelas es jeruk yang dipesannya berulang kali diminum untuk mengenyahkan rasa ditampar. Saya iseng bertanya kepada Elly, “Gimana Bro, sambalnya?” dan Elly jawab, “Mantap Bro” sambil mengacungkan ibu jari layaknya icon “Like”-nya Facebook.


Begitu pula dengan pengunjung lain yang tengah asik menyantap hidangan. Saya perhatikan kedua mata mereka ada yang seperti menangis menahan rasa pedas. Cucuran keringat di mana-mana. Ada yang geleng-geleng kepala bermaksud menghilangkan rasa pedas tapi percuma, ada yang garuk-garuk kepala, ada yang merem melek, sampai ada yang mukanya merah seperti habis ditampar, dan lain sebagainya.

Ini Pilihan Menu Saya, Lele Goreng

Setelah makanan habis, buru-buru deh kami berempat keluar dan membayar ke bagian kasir. Si Elly sempat-sempatnya masih minta bungkus satu porsi lagi. Katanya “Pedasnya bikin penasaran! Nanti malam mau makan lagi”. Hahaha.

Pelayanan Yang Diberikan Super Cepat
Karena banyaknya para pembeli sampai waiting list, bukan berarti pelayanan mereka lambat atau kurang profesional. Sang pelayan yang kebanyakan cowok remaja itu dengan gesit dan cekatan mengatur tempat duduk sedemikian rupa hingga pembeli yang datang berpasangan atau membawa sanak keluarga tidak sampai duduk terpisah.


Begitu juga dengan waktu penyajian makanan. Saya hitung-hitung, sang pelayan bisa menghadirkan hidangan sesuai pesanan di atas meja dalam waktu kurang dari satu menit! Luar biasa! Seumur hidup, baru kali ini saya menemui pelayanan warung makan ekstra cepat. Pokoknya Nasi Tempong Condong Raos TOP BANGET, deh.

1 komentar :