Nasi Tempong Condong Raos Denpasar Bali |
Di
Bali, ada satu jenis kuliner andalan ketika saya dan kekasih ingin
menyantap makanan super pedas. Hidangan ini bernama Nasi
Tempong.
Saking pedasnya, banyak orang mengatakan bahwa sehabis makan rasanya
seperti digampar
-ditabok
bahasa prokem Betawi, ditampar bahasa Indonesianya-! Tidak percaya?
Kalau besok-besok main ke Bali, bisa dicoba dan dirasakan sendiri
sensasi tamparan hidangan asal Banyuwangi satu ini. Dijamin seru!
Apalagi melihat ekspresi orang yang belum pernah mencicipi Nasi
Tempong.
Seperti Inilah Suasana Nasi Tempong Condong Raos Tiap Hari. Selalu Ramai Dikunjungi Para Pembeli Setia |
Salah
satu warung Nasi Tempong langganan kami adalah Condong
Raos.
Lokasinya berada tak jauh dari kompleks makam Jln. Imam Bonjol
mengarah ke Tiara Grosir Monang Maning atau persisnya di Jln.
Gunung Batukaru No.1, Denpasar.
Mereka buka mulai pk.19.00 Wita hingga menjelang tengah malam. Tiap
hari, tempat ini selalu penuh sesak oleh para pembeli setia. Harga
yang dipatok pun terbilang murah. Seporsi nasi dengan pilihan lauk
ayam goreng, lele goreng dan ikan asin dibanderol Rp.7000/porsi.
Sedangkan lauk tahu tempe dikenakan Rp.6000/porsi. Minuman teh panas
atau dingin hanya Rp.1000 dan jeruk panas/dingin hanya Rp.2000.
Kerupuk putihnya cukup membayar Rp.500/biji.
Daftar Harga Makanan Nasi Tempong Condong Raos |
Sabtu
(26/4) malam kemarin, kami mengajak serta Elly dan Soraya untuk
menjajal sendiri kedahsyatan sambal Condong Raos. Mereka adalah rekan
kerja sekaligus sahabat. Awalnya, Si Soraya sempat mengeluh karena
sambal yang diberi terlihat sedikit. “Mbak Ruth, sambalnya kok
sedikit? Nanti boleh minta nambah ngga?” ujarnya. Kekasih saya
lantas berujar, “Lho, dicolek dulu sambalnya sedikit. Pedes
banget
lho, Sor. Nanti kalau kurang, boleh minta lagi kok ke mas-nya”.
Benar saja, begitu si Soraya mencolek kuah sambal, kedua matanya
langsung terbelalak! Itu baru kuahnya, bagaimana sambalnya? “Weh,
Mbak Ruth, sambalnya pedes banget!” pekiknya. Saya yang mendengar
dan memperhatikan ekspresinya hanya tersenyum cekikikan. Seperti saya
bilang sebelumnya, pokoknya seru ngeliatin
ekspresi orang yang baru pertama kali mencicipi Nasi Tempong racikan
warung Condong Raos.
Elly lagi asik makan |
Soraya Kepedesan |
Setengah
perjalanan menghabiskan sajian Nasi Tempong, mereka berdua mulai
megap-megap kepedesan.
Cucuran keringat terlihat jelas membasahi hampir seluruh muka.
Segelas es jeruk yang dipesannya berulang kali diminum untuk
mengenyahkan rasa ditampar. Saya iseng bertanya kepada Elly, “Gimana
Bro, sambalnya?” dan Elly jawab, “Mantap Bro” sambil
mengacungkan ibu jari layaknya icon “Like”-nya Facebook.
Begitu
pula dengan pengunjung lain yang tengah asik menyantap hidangan. Saya
perhatikan kedua mata mereka ada yang seperti menangis menahan rasa
pedas. Cucuran keringat di mana-mana. Ada yang geleng-geleng kepala
bermaksud menghilangkan rasa pedas tapi percuma, ada yang garuk-garuk
kepala, ada yang merem melek, sampai ada yang mukanya merah seperti
habis ditampar, dan lain sebagainya.
Ini Pilihan Menu Saya, Lele Goreng |
Setelah
makanan habis, buru-buru deh kami berempat keluar dan membayar ke
bagian kasir. Si Elly sempat-sempatnya masih minta bungkus satu porsi
lagi. Katanya “Pedasnya bikin penasaran! Nanti malam mau makan
lagi”. Hahaha.
Pelayanan
Yang Diberikan Super Cepat
Karena
banyaknya para pembeli sampai waiting
list,
bukan berarti pelayanan mereka lambat atau kurang profesional. Sang
pelayan yang kebanyakan cowok remaja itu dengan gesit dan cekatan
mengatur tempat duduk sedemikian rupa hingga pembeli yang datang
berpasangan atau membawa sanak keluarga tidak sampai duduk terpisah.
Begitu
juga dengan waktu penyajian makanan. Saya hitung-hitung, sang pelayan
bisa menghadirkan hidangan sesuai pesanan di atas meja dalam waktu
kurang dari satu menit! Luar biasa! Seumur hidup, baru kali ini saya
menemui pelayanan warung makan ekstra cepat. Pokoknya Nasi
Tempong Condong Raos
TOP BANGET,
deh.
iyalah enak, kan warungnya ada santetnya
BalasHapus